Teluk Benoa direvitalisasi, bakal ada TMII ala Bali
Merdeka.com - Ketua Forum Peduli Mangrove, Steve Sumolang, mengatakan revitalisasi Teluk Benoa ditujukan salah satunya pengembangan destinasi pariwisata baru. Menurutnya, dengan jumlah wisatawan Bali saat ini, dibutuhkan pengembangan destinasi baru.
"Seumpama biasanya kita liat barong di Bali, nah yang kedua liat apa? Masih suka bingung kan? Ini yang akan dikembangkan," ujar Steve kepada merdeka.com di Kuta, Badung, Bali, Minggu (13/3).
"Nanti akan dibuat Theme Park, semacam Dunia Fantasi (Dufan) akan kita buka di sini. Culture Park juga, akan seperti Taman Mini (Indonesia Indah) tapi khusus budaya Bali saja," tambahnya.
Steve menjelaskan, revitalisasi seluas 700 hektar ini diperkirakan akan menelan investasi Rp 30 triliun. "Tapi hitungan ini akan bisa saja berubah kedepannya," jelasnya.
Pihak PT Tirta Wahana Bali International (TWBI), lanjutnya, juga menyatakan kesanggupannya atas permintaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali untuk memprioritaskan penduduk lokal sebagai pekerja proyek.
Selain itu, nantinya PT TWBI juga akan mensinergikan pembangunan infrastruktur dengan beberapa fasilitas pariwisata yang sudah dikelola masyarakat sekitar.
"Kita pasti akan pekerjakan 80 persen pekerja lokal untuk pembangunan infrastruktur. Kami juga ingin sinergikan semua, sehingga tidak ada persaingan bisnis di sini. Artinya kami menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Nelayan Wanasari Made Sumasa menambahkan pihaknya turut setuju rencana revitalisasi tersebut. Menurutnya, pembangunan destinasi baru akan membantu masyarakat pesisir Wanasari yang masih berada di kawasan revitalisasi.
"Kita sih oke, asal tidak merusak hutan mangrove, penataan pariwisatanya baik, penataan lingkungan juga. Kami akan dukung karena banyak sampah juga sepanjang pesisir karena sedimentasi," kata dia.
Dirinya juga berharap, revitalisasi ini tidak mengganggu ekonomi warga sekitar. "Jangan sampai gara-gara ada pembangunan proyek perekonomian nelayan terhenti. Sepanjang ada sosialisasi kita bisa berkordinasi dengan nelayan. Perekonomian sosial harus dipekerjakan. Nelayannya mungkin sulit dipekerjakan di sana, tapi anak-anaknya? Sangat mungkin. Ini potensi ke depannya," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Taman bersejarah yang erat berkaitan dengan Pura Mangkunegaran itu direvitalisasi sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata Medan yang populer mulai dari destinasi wisata alam hingga wisata edukasi.
Baca SelengkapnyaSebenarnya ada wacana bahwa tempat wisata ini akan dihidupkan lagi. Namun hingga sekarang wacana itu belum terealisasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
pihak pengelola Balai Taman Nasional Baluran mengambil kebijakan untuk menutup sementara destinasi wisata ini selama sebulan.
Baca SelengkapnyaWisata PIK 2 menawarkan pengalaman yang berbeda dan unik, menjadikan PIK 2 sebagai destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaTMMD merupakan bukti nyata TNI bersama masyarakat untuk membangun desa, sehingga masyarakat lebih sejahtera.
Baca SelengkapnyaBerlibur ke taman wisata bisa menjadi pilihan yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaDanau Toba adalah salah satu keajaiban alam Indonesia yang memukau dengan keindahannya yang memikat.
Baca SelengkapnyaPartisipasi Pertamina pada pameran di kawasan Eropa ini bertujuan mengenalkan budaya nusantara.
Baca Selengkapnya