Tekanan global berlanjut, BI siap antisipasi agar Rupiah tak keok
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga kini masih terpuruk di kisaran Rp 14.000 per USD. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) memprediksi tekanan terhadap Rupiah masih akan terus berlanjut. Apalagi Amerika Serikat akan menggelar Federal Open Meeting Commitee (FOMC) pada pertengahan bulan September mendatang.
Agenda tersebut untuk menentukan apakah bank sentral Amerika akan menaikkan suku bunga atau tidak. Ketidakpastian ini akan berdampak pada stabilitas ekonomi dunia termasuk Indonesia.
Namun demikian, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo berjanji tidak akan tinggal diam menyaksikan pelemahan nilai tukar Rupiah.
"Tekanan masih akan berlangsung, tapi kami terus melakukan langkah-langkah agar nilai tukar Rupiah stabil," ujar Perry, kepada wartawan seusai memberikan materi dalam BI Mengajar di SMA Negeri 3 Solo, Rabu (26/8).
Perry menegaskan, meski kondisi global yang menyebabkan melemahnya nilai Rupiah terhadap USD masih berlangsung, namun sejauh ini kondisi stabilitas ekonomi dan sistem keuangan Indonesia masih cukup kuat. Menurut dia, jumlah cadangan devisa masih cukup untuk melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
“Kami akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait termasuk pemerintah. Tentunya sambil mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tandasnya.
Perry menambahkan, pelemahan nilai tukar tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di negara-negara lain di dunia. Hal tersebut sebagai imbas dari melemahnya perekonomian dunia, sehingga banyak investor dunia yang menarik dananya dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Langkah stabilisasi Rupiah yang dilakukan BI, menurut Perry, antara lain dengan melakukan intervensi di pasar valas. Selain itu, BI juga melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.
"BI juga membuat manajemen likuiditas Rupiah di pasar uang, kemudian menarik kelebihan valas yang selama ini disimpan di bank-bank luar negeri. Dari pada dibiarkan nganggur dan disimpan di luar negeri lebih baik kita tarik saja," jelasnya.
Tak hanya itu BI juga melakukan pembatasan pembelian valuta asing. Yang dulunya USD 100.000 sekarang menjadi USD 25.000. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah juga telah dilakukan BI untuk menjaga stabilisasi nilai tukar Rupiah.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaRencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnya