Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tekan Kerusakan Lingkungan, Pemerintah Dorong Pengembangan Kerajinan Non Kayu

Tekan Kerusakan Lingkungan, Pemerintah Dorong Pengembangan Kerajinan Non Kayu Victoria Simanungkalit. ©2020 Merdeka.com/Reporter Magang : Nurul Fajriyah

Merdeka.com - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mencatat porsi penggunaan bahan dasar bambu untuk pembuatan mebel dan kerajinan hanya berkisar 0,5 persen. Jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kayu yang mencapai 65,5 persen.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Kemenkop) Victoria Simanungkalit mengatakan, guna menekan potensi kerusakan lingkungan, akan mengembangkan mebel dan kerajinan dengan bahan dasar non kayu. Selain bambu, dia menyebutkan Kemenkop akan fokus pada serat-serat alam.

"Seperti eceng gondok, kemudian serat-serat lainnya, yang bisa membuat room decor termasuk furniture menjadi indah," ujarnya di gedung Kemenkop, Jakarta, Kamis (6/2).

"(Selain itu), kemarin kami sudah lihat (bahan dasar mebel dan kerajinan) dari kapas, menjadi suatu tali yang dianyam, (kemudian dipadu dengan) kayu limbah, tapi begitu dipadu, bisa menjadi suatu produk yang baik, dan memiliki prospek," tambah Victoria.

Victoria mengatakan, toko mebel dan kerajinan IKEA, juga akan berpindah haluan dari penggunaan bahan dasar kayu ke bambu. "Nah ini yang akan kita dorong, terutama metode penelitian research and development (R&D), karena kan bambu juga ada bubuknya, gampang patah, nah ini kan perlu R&D, perlu teknologinya ini yang sedang coba dikaji dan dikembangkan, sehingga kita bisa menghasilkan produk bambu yang luar biasa," jelasnya.

Penggunaan bambu menjadi bahan dasar pembuatan mebel dan kerajinan, Victoria mengatakan didasari oleh mudahnya tanaman bambu bisa tumbuh di semua daerah di Indonesia. "Jenisnya juga luar biasa, ada yang kayak batik, putih dan hitam, jadi itu sudah warna-warna yang diberikan Tuhan, itu sesuatu yang indah, dibanding cuman kita warnai nah ini yang kita perlu dikembangkan," jelasnya.

Pemerintah Ingin Pasar Ekspor Mebel dan Kerajinan Tumbuh Dua Kali Lipat

Victoria Simanungkalit mendukung Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dalam mengatasi kendala pengembangan mebel dan kerajinan. Harapannya, peran mebel dan kerajinan Indonesia di pasar dunia yang saat ini baru menguasai dua persen dari pasar dunia dapat ditingkatkan.

"Dan kita ingin (melakukan peningkatan) dua kali lipat," ujarnya.

Melihat peluang Indonesia yang bisa ikut bersaing di kancah dunia, Victoria menyebutkan masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi, diantaranya penyediaan bahan baku. "Ini yang menjadi tantangan, dan kita akan coba telusuri di mana kendalanya."

Menangani kendala itu, Victoria menyebutkan akan mencoba lihat di hulu. Sebab, untuk rotan dan kayu sebagai bahan dasar pembuatan mebel dan kerajinan di daerah seperti Jawa tengah dan Jawa timur itu susah diakses oleh Usaha Kecil Menengah (UKM).

Selanjutnya Victoria mengatakan, Kemenkop akan mengajak Kementerian atau Lembaga (K/L) yang terkait untuk merevisi peraturan dan mendorong badan penyanggah rotan untuk lebih bekerja aktif. "Sehingga ketersediaan rotan untuk industri kayu bisa terpenuhi, dan peraturan itu yang sedang kita coba jajaki," ujarnya.

Sementara untuk mendorong kualitas barang, dalam hal ini bahan dasar mebel dan kerajinan, yang sampai ke UKM, Victoria mengatakan Kemenkop akan bekerjasama dengan Pemerintahan Daerah (Pemda) dan asosiasi untuk mendorong faktor penyebaran.

"Faktor penyebaran, apa itu pada hulunya, terminal bahan bakunya, atau faktor penyebaran untuk membuat komponen-komponen sehingga kualitasnya bisa lebih baik."

Asosiasi dan UKM Harus Masuk Koperasi Agar Dapat LPDB

Di sisi lain, Victoria mengatakan Kemenkop saat ini mulai mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), menjadi salah satu sumber pembiayaan untuk koperasi dengan bunga yang rendah, serta meminta asosiasi berkonsolidasi dengan UMKM untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR)."Sehingga kalau (jumlah anggotanya) ada 1000 membentuk koperasi, 1 orang bisa 50 tanpa agunan, 50 dikali 1.000 sudah Rp5 miliar, itu sudah cukup besar dan itu dikelola bersama menjadi suatu kekuatan," papar Victoria.Reporter Magang : Nurul Fajriyah

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar

Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.

Baca Selengkapnya
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, BUMN Semen Gunakan 559.625 Ton Sampah Jadi Bahan Bakar Subtitusi Batu Bara
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, BUMN Semen Gunakan 559.625 Ton Sampah Jadi Bahan Bakar Subtitusi Batu Bara

Dalam aspek sosial, penggunaan bahan bakar alternatif berkontribusi dalam mencegah timbulnya persoalan dan penyakit akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Sulap Buah Kelapa Tak Layak Konsumsi Jadi Bahan Bakar Pesawat
Pemerintah Bakal Sulap Buah Kelapa Tak Layak Konsumsi Jadi Bahan Bakar Pesawat

Saat ini buah kelapa menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioavtur.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya