Tekan Defisit, Bank Indonesia Ingin Kemenperin Dorong Industri Berorientasi Ekspor
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mendorong Kementerian Perindustrian untuk terus mengoptimalkan industri yang berorientasi ekspor. Ini bisa menjadi salah satu strategi dalam menekan defisit transaksi berjalan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan, pihaknya berharap semua sektor industri dapat berkembang optimal. Namun, industri yang kinerja ekspornya sudah positif patut dikembangkan lebih dahulu untuk menekan tingginya impor barang.
"Kita perlu lihat pentahapan kita mau dorong yang mana dulu. Kalau Bank Indonesia poinnya kita dorong yang selama ini net ekspornya sudah positif, artinya ada impor, ada ekspor dan hasilnya positif. Itu didorong lebih dulu supaya dapat devisa, kemudian kita mengembangkan industri manufaktur yang memang lebih banyak impornya," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Rabu (5/12).
Menurut dia, jika pentahapan tersebut tidak diperhatikan alias yang didorong justru sektor yang masih dalam kategori net impor, maka defisit ekspor-impor Indonesia akan semakin besar defisit. "Maka Bank Indonesia menyarankan kita dorong industri-industri yang sekarang sudah net ekspor positif," lanjut Mirza.
Saat ini sudah ada beberapa sektor yang masuk kategori net ekspor, seperti tekstil, sepatu, alas kaki, dan industri derivatifnya. Net ekspor berarti jika dibandingkan antara impor dengan ekspor di sektor tersebut, maka kinerja ekspor masih lebih positif.
"Industri makanan minuman itu juga net ekspor sudah positif. Untuk komoditi, kita kaya komoditi, tentu CPO, karet, dan derivatifnya," jelas Mirza.
Selain itu, BI juga mengharapkan agar pemerintah turut mendorong pertumbuhan industri yang masuk dalam global supply chain (rantai suplai global). Sebab hal tersebut akan memperluas pasar ekspor Indonesia.
"Otomotif ini dulu-dulu kita net impor, tapi karena sekarang kita sudah bisa ekspor. Kenapa otomotif sudah bisa ekspor, karena otomotif kita adalah bagian dari global supplay chain. Misalnya Toyota Indonesia adalah bagian dari Toyota Grup Jepang dan bisa ekspor ke Thailand dan banyak negara itu karena bagian dari supplay chain dari perusahaan global," imbuhnya.
"Setelah itu baru kita dorong industri, seperti eletronik itu memang membutuhkan impor juga. Kemudian industri kimia, misalnya logam dasar itu pasti banyak impornya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaIndustri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024
Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca Selengkapnya