Tak mampu bayar utang IMF Rp 22,7 T, Yunani resmi bangkrut
Merdeka.com - Yunani resmi tak mampu membayar utangnya sebesar USD 1,7 miliar atau setara Rp 22,7 triliun kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Selasa kemarin adalah batas akhir jatuh tempo pembayaran utang Yunani pada lembaga keuangan internasional tersebut.
Yunani menjadi negara berkembang pertama yang tak mampu membayar utangnya pada IMF. Imbasnya, Yunani kini tak lagi mampu menggunakan fasilitas layanan IMF hingga utangnya dibayarkan.
Guna mencegah kekacauan perekonomian di negaranya, pemerintah Yunani memutuskan untuk meminta dana talangan pada negara Eropa. Dana talangan ke-3 dalam enam tahun ini berlaku selama dua tahun mendatang dengan nilai USD 32 miliar atau Rp 426 triliun.
Total utang Yunani sendiri sejauh ini tercatat berjumlah USD 360 miliar atau 323 miliar Euro atau setara Rp 4.795 triliun.
Seperti dilansir dari CNN Money, sang pemimpin pertemuan antara Yunani dan Eropa, Jeroen Dijsselbloem, mengatakan permintaan dana talangan ini akan berjalan alot. Pasalnya, kondisi perekonomian Yunani saat ini memerlukan 'syarat-syarat khusus'.
"Ini bukan suatu hal mudah untuk dilakukan," tuturnya.
Selain itu, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras masih menginginkan adanya referendum untuk menentukan apakah Yunani membutuhkan dana talangan Eropa ini.
Pemimpin Uni Eropa telah mengatakan, jika hasil referendum menolak, maka Yunani harus keluar dari zona Euro. Jika setuju, lanjutnya, maka negosiasi dana talangan akan dilanjutkan.
Saat ini, perbankan di Yunani telah tutup semenjak kemarin dan membatasi jumlah penarikan uang untuk mencegah terjadinya resesi keuangan sebelum adanya pemungutan suara. Jumlah penarikan harian dibatasi hanya 60 Euro atau sekitar USD 67.
Perbankan di Yunani telah kehilangan miliaran Euro dalam beberapa bulan terakhir sebagai akibat penarikan uang oleh penduduk. Penarikan uang dari bank ini juga telah membuat antrean panjang di ATM dalam beberapa hari terakhir.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaUtang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaIstana: Kenaikan Tukin Pegawai Bawaslu Diusulkan Menpan-RB Sejak Oktober 2023
Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaIMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini
IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaKemenperin Siapkan Dana Rp20 Miliar untuk Industri Makanan dan Minuman, Uangnya Untuk Ini
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023
"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca Selengkapnya