Tak kunjung jadi PNS, pekerja honorer ancam mogok massal
Merdeka.com - Pekerja Honorer mengancam mogok massal dengan melumpuhkan seluruh pelayanan publik pemerintah daerah. Ini lantaran mereka tak kunjung diangkat menjadi pegawai negeri sipil.
Ketua Bidang Advokasi Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Iwan Ali Darmawan mengatakan pihaknya bakal menyelenggarakan rapat kordinasi nasional di Bandung, Selasa (25/8). Ini guna mematangkan ancaman pelumpuhan pelayanan publik.
"Kegiatan ini membahas langkah-langkah untuk melumpuhkan seluruh pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintahan Provinsi, Kabupaten dan Kota," katanya dalam siaran pers, Senin (24/8).
Menurut Ali, tidak ada niat baik dari pemerintah mengangkat pekerja honorer. Padahal pekerja honorer memegang peranan penting dalam pelayanan publik.
"Sebagian besar dari honorer bekerja agar pelayanan publik pemerintah tetap berjalan, hal ini tidak sebanding dengan perlakuan birokrasi yang memperlakukan mereka sebagai 'Budak Birokrasi'," ujarnya.
Menurut Ali, tenaga honorer di seluruh lini pelayanan publik mencapai lebih dari 400 ribu orang, seluruh Indonesia.
"Tenaga honorer di bidang kependikan, bidang kesehatan, dan bidang teknis serta administrasi pada 160 jabatan dan jenis pekerjaan pada 76 kementerian dan lembaga dan 572 pemerintahan daerah, namun mengapa tidak mendapatkan prioritas menjadi aparatur pemerintah?" katanya.
Aksi massal diharapkan dapat mendesak pemerintah mengangkat pekerja honorer menjadi abdi negara.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PNS yang tidak netral dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek pemerintahan dan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca Selengkapnyaketujuh pegawai honorer itu dihapus dari kepesertaan tes PPPK dan otomatis hasilnya dibatalkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaPolisi dan pegawai negeri di Papua Nugini mogok kerja karena gajinya dipotong.
Baca SelengkapnyaPencairan kenaikan gaji PNS ini telah dikonfirmasi langsung oleh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata.
Baca SelengkapnyaJumlah tenaga honorer di pemerintahan yang saat ini ada sekitar 1,7 juta orang bakal terus menyusut seiring berjalannya rekrutmen PPPK.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat, Letnan Jenderal (Purn) Solihin Gautama Purwanegara (GP) meninggal dunia pada Selasa (5/2).
Baca SelengkapnyaKekecewaan Akmal makin membesar kala melihat rekapitulasi sistem absensi di kantor tersebut.
Baca Selengkapnya