Tak hanya soal gas, Blok Masela juga harus dijaga ketat keamanan RI
Merdeka.com - Pemerintah masih menimbang pengelolaan Blok Masela dilakukan melalui skema darat (onshore) atau skema laut (offshore). Namun, persoalan blok gas terbesar di dunia itu nyatanya tidak hanya soal skema pengembangan kilang.
Direktur Eksekutif Institute of Defense and Security Studies Connie R Bakrie mengatakan, persoalan Blok Masela juga menyangkut pertahanan di wilayah perbatasan Indonesia.
Connie menjelaskan, Blok Masela atau pun Kepulauan Tanimbar merupakan area vital di Maluku. Menurut dia, Australia sudah mengintai berbagai potensi di wilayah tersebut. Terlebih lagi saat ini, lokasi tersebut masih minim pertahanan.
"Masela itu berhadapan langsung Australia. Kenapa bicara Masela itu bicara FLNF atau OLNG? Lupa bahwa ini bagian dari objek vital nasional. Harusnya ada angkatan laut, angkatan udara di sana. Ada alasannya, karena Australia pengintainya," ujar Connie di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/3).
Connie memaparkan, keseriusan Australia mengincar lokasi tersebut ditandai dengan pemasangan sistem yang dapat memantau pergerakan kapal hingga jarak 1.000 mil dari wilayah laut terluar Australia. Sedangkan, Blok Masela dan Kepulauan Tanimbar hanya berjarak 350 kilometer hingga 500 kilometer dari batas laut terluar Australia.
"Masela dan Tanimbar itu cuma 350 sampai 500 km, artinya musuh sudah di depan mata kita. Kalau nanti proyek di laut itu, saya akan mendorong TNI Angkatan Laut (AL) kita," jelas dia.
Apabila tidak diperketat penjagaan di Blok Masela dan Kepulauan Tanimbar, potensi pencaplokan terhadap wilayah terluar Indonesia semakin besar. Terlebih lagi, jumlah personel angkatan laut Indonesia terbatas dan alutsista yang dimiliki Indonesia pun tidak sebanding dengan Australia.
"Kekuatan (TNI AL) kita 73.000 personil laut, 2 orang per km untuk wilayah Indonesia. Kita punya radar tidak punya pesawat tempur, pesawat tempur terdekat di Ujung Pandang, 78 menit," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaGas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaSejak dulu, Cepu menjadi tempat belajar soal ilmu minyak dan gas alam
Baca SelengkapnyaPKB membentuk tim petunjuk teknis penjaringan calon kepala daerah di Sulsel.
Baca Selengkapnya