Tahun depan Mitsubishi bangun pabrik mobil di Bekasi

Merdeka.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat menggelar pertemuan dengan bos Mitsubishi Motor di kantornya, Selasa (16/9). Dalam pertemuan tersebut, pihak Mitsubishi mengutarakan keinginan mereka menambah investasi dengan membangun pabrik baru.

Pihak Mitsubishi memilih lokasi di Bekasi untuk calon pabriknya. "Kita akan membangun pabrik baru dengan kapasitas produksinya 160.000 unit pada Bulan Mei tahun depan," ungkap Chairman and CEO Mitsubishi Motor, Osamu Masuko di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (16/9).

Pembangunan pabrik ini, kata Osamu, bagian dari upaya meningkatkan kapasitas produksi hingga 240.000 unit. "Kita akan memproduksi mobil baru sejenis MPV yang mana kita akan mulai produksi di tahun 2017," tuturnya.

Osamu menyebut, pihaknya menggelontorkan anggaran sebesar USD 600 juta untuk investasi pembangunan pabrik tersebut. Dari keseluruhan produksi, 20.000 unit di antaranya disebut-sebut bakal diekspor ke Thailand, Vietnam, dan Filipina.

"Dan 60.000 bakal dipakai di sini (Indonesia). Dan akan mulai diproduksi sekitar tahun 2017 nanti," ungkapnya.

Osamu mengaku punya alasan kuat memilih Indonesia sebagai basis produksi sekaligus pasar. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu pasar potensial karena memiliki jumlah penduduk besar.

"Indonesia di masa depan punya potensi yang besar dan punya banyak buruh yang mempunyai keterampilan dan kualitas bagus. Indonesia adalah pasar yang penting bagi Mitsubishi motor, dan kita memutuskan untuk menambah bisnis ini," jelasnya.

Diakui Osamu, pihaknya justru sulit mengembangkan bisnis industri otomotif di Jepang lantaran jumlah populasi penduduk yang kecil.

"Di Jepang sulit untuk menumbuhkan pasar dalam negeri karena populasinya berkurang setiap tahun. Tapi Indonesia terus bertumbuh. Dan ke depan pasar Indonesia bertambah besar. Kita percaya kita punya peluang bisnis yang lebih banyak dibandingkan Jepang. Kita tetap menjalankan perusahaan kami di Jepang. Sebagai tambahannya kami membangun di Indonesia," tandasnya.