Susi: Reklamasi bukan hal tabu, boleh untuk kepentingan publik
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut, reklamasi bukanlah hal yang tabu. Menurutnya, boleh saja dilakukan jika memang berdasarkan kepentingan publik, bukan kepentingan bisnis yang tidak akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
"Reklamasai itu bukan hal tabu. Boleh dilakukan bila diperlukan. Biasanya negara lain ada yang melakukan reklamasi untuk menambah wilayah, seperti Singapura. Tapi itu untuk kepentingan publik. Misalkan itu seperti untuk membuat pelabuhan, sah-sah saja," ujar Susi dalam kuliah umumnya di Aula Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jumat (3/2).
Meski demikian, Susi juga mengaku tidak bisa menyalahkan jika reklamasi dibuat untuk dijadikan hunian baru dan pusat bisnis. Hal itu seperti yang dialami DKI Jakarta dengan reklamasi pulau G. Hanya saja, tetap reklamasi dibuat untuk tetap mengendepakan pilar-pilar lingkungan hidup. Sebab, reklamasi adalah merekayasa ekosistem lingkungan hidup.
"Pagar-pagar pilar lingkungan hidup harus disiplin. Rekonstruksi enginering dalam ekosistem, jika tdak masukan unsur ekologi itu akan cost disaster. Makanya penting sekali. Jakarta itu utk membuat pulau baru hinuan baru pusat bisnis baru boleh saja. Tapi legalitas harus ada aturannya. Kalau enggak asesuai ya jangan," jelasnya.
Susi menegaskan pemerintah pernah melakukan moratorium pembangunan reklamasi Teluk Jakarta. Alasannya, saat itu muncul pelanggaran-pelanggaran yang tidak sesuai dengan perencanaan awal.
"Ada gambar dan realitas tidak sama. Dan pengambilan pasir tidak sesuai yang tidak diperbolehkan," tandasnya.
Dia pun memperingatkan para pengembang untuk tak merugikan warga sekitar. Hal ini sesuai dengan pesan Presiden Jokowi.
"Tetap sesuai aturan dan tidak merusak lingkungan. Sebesar-besarnya dilakukan untuk kepentingan publik. Reklamasi jadi enggak tabu. Makanya akademisi dilibatkan. Disini penting ya. Pentingnya integritas Perguruan Tinggi. Kalau enggak ada, penjaga gawang pembuat kebijakan salah semua," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca Selengkapnya4 Modus Penipuan Online yang Wajib Diwaspadai, Yuk Kenali Saluran Informasi dan Kanal Komunikasi Resmi Blibli
Blibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaRespons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaSegini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca Selengkapnya15 Buah yang Paling Menyehatkan saat Dikonsumsi, Perhatikan Porsi Tiap Harinya
Semua jenis buah-buahan adalah makanan bergizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Yuk, simak 15 buah yang paling menyehatkan saat dikonsumsi!
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca Selengkapnya