Survey: Kelas menengah Indonesia mulai tinggalkan uang tunai
Merdeka.com - Masyarakat kelas menengah dinilai telah meninggalkan kebiasaan penggunaan uang tunai dan mulai menggunakan kartu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Itu merupakan hasil survey yang dilakukan oleh pusat kajian konsumi masyarakat kelas menengah atau Center for Middle-Class Consumer Studies (CMCS) di enam kota.
"Sebagian masyarakat kelas menengah telah meninggalkan transaksi di kantor cabang dan lebih sering menggunakan kartu sebagai alat pembayaran," ujar Direktur CMCS Yuswohady, dalam siaran pers, Minggu (3/11).
Dari 1.532 orang yang survei, 33,5 persen menyatakan telah meninggalkan transaksi tunai. Mereka mulai intensif bertransaksi elektronik seperti menggunakan kartu kredit, kartu debit, internet banking, mobile banking, dan sebagainya. “Dengan tren ini, kelas menengah Indonesia siap menyongsong era branchless banking,” jelasnya.
Dengan kata lain, masyarakat kelas menengah Indonesia mulai akrab dengan gaya hidup tanpa uang tunai (cashless lifestyle). Sekitar 24 persen responden mengaku berbelanja dengan kartu debit, internet banking 23 persen dan kartu kredit 13 persen.
"Banyak yang menilai cara mencicil pembayaran barang melalui kartu kredit baik dilakukan. Temuan ini menarik ditengah budaya masyarakat Indonesia cenderung menghindari utang," ujar Yuswohady.
Survei juga menunjukkan, masyarakat kelas menengah di Indonesia merupakan jenis investor yang menghindari risiko. "Kebanyakan dari mereka adalah pemain pemula dalam berinvestasi sehingga cenderung berinvestasi di instrumen tradisional seperti emas dan properti."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank
Pada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Karena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaTak Banyak Orang Tahu, Begini Kelola Uang THR agar Tak Sekadar Numpang Lewat
THR bisa menjadi alternatif sumber dana untuk tabungan dana darurat dan investasi, keuntungannya mulai dari sedikit lama-lama jadi bukit.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaKesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis
Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaMasa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?
Penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca Selengkapnya