Suntikan modal negara ke Bank Mandiri dituding salah sasaran
Merdeka.com - Pemerintah ngotot memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Bank Mandiri dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015. Sejumlah kalangan menilai suntikan modal itu dianggap janggal.
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, mendesak pemerintah menjelaskan secara konkret alasan pemberian kepada Bank Mandiri sebagai satu-satunya perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terima suntikan modal. Padahal, bank tersebut dianggap telah cukup kuat dari segi permodalan.
"Permasalahan pemberian itu perdebatannya di pemerintah dan DPR. Tapi pemerintah harus jelas alasan pemberian PMN kepada Bank Mandiri," kata Enny kepada merdeka.com, Sabtu (24/1).
Enny pesimis suntikan modal itu dapat membantu Bank Mandiri menggenjot pembiayaan infrastruktur seperti yang diharapkan pemerintah.
Dirinya malah menyarankan pemerintah memberikan PMN kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI). Pasalnya, BRI dianggap handal mengelola pasar usaha kecil menengah.
Selain BRI, Enny juga berharap Bank Tabungan Negara (BTN) menerima suntikan modal. Meski demikian, dirinya membantah membela para bank tersebut.
"Saya tidak membela, apa ke Bank mandiri, BRI, BTN. Yang penting pemerintah harus jelas alasannya tidak normatif," terangnya.
Dia berharap pemerintah juga memilih para perusahaan BUMN lainnya yang menerima suntikan modal dengan alasan jelas. Terutama para perusahaan yang mempunyai potensi besar perkembangan besar. "Pemberian PMN ke BUMN yang rugi, itu harus ditolak."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaSatgas BLBI baru mengumpulkan aset dan PNBP dari para obligor dan debitur sebesar Rp35,19 triliun.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaBerikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.
Baca Selengkapnya