Suku Kamoro Papua: Freeport datang, kami seperti binatang
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini menerima perwakilan dari Suku Amune dan Suku Kamoro untuk mendengarkan aspirasi mereka yang terkena dampak dari polemik PT Freeport Indonesia. Salah satu perwakilan dari Suku Kamoro, Simson, mengadu bahwa selama Freeport beroperasi tanah Papua telah hancur.
"Kami, masyarakat adat, seperti binatang, diinjak-injak. Padahal, yang punya tanah kami ini. Kami sudah kasih kepada negara, kepada Freeport. Kami justru tidak diperhatikan," ujarnya di gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (8/3).
Dia menegaskan setiap perundingan baik oleh pemerintah terdahulu maupun PT Freeport tidak pernah mengikutsertakan suku asli Papua. "Kami masyarakat adat sangat menyesal sekali dengan apa yang terjadi. Kami di daerah yang terkena dampak langsung. Di atas gunung sudah terlalu banyak lubang-lubang. Mungkin mukjizat saja yang bisa mengembalikan. Dan kami di hadapan hamparan tailing (limbah tambang) yang sudah sangat meluas. Tidak bisa dikembalikan oleh siapapun," tegasnya.
Dirinya juga mengaku selama ini kakayaan tambang Freeport sama sekali tidak dirasakan kedua suku ini, baik Amune maupun Kamoro. Di mana, menurutnya, untuk biaya berobat pun masyarakat setempat banyak yang tidak mampu.
"Pendidikan dan kesehatan, kami terganggu keuangan untuk membiayai kami punya anak. Bahkan kesehatan di RS, banyak orang meninggal di sana."
Maka dari itu, Suku Kamoro mendesak pemerintah untuk menutup Freeport. Sebab, mereka tidak merasakan manfaat semenjak kedatangan perusahaan raksasa Amerika Serikat tersebut.
"Kami minta alangkah baiknya Freeport ditutup. Karena kami telah menyesal dengan apa yang kami berikan kepada Freeport. Tapi untuk membalas kebaikan itu tidak ada sama sekali," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport
Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Karyawan Freeport Diantar Mobil Bus Anti Peluru dan Dikawal Ketat Brimob Bersenjata Lengkap
Berikut ini adalah perjalanan cuti karyawan Freeport yang turun dari Tembagapura menuju Timika dengan menggunakan bus anti peluru.
Baca SelengkapnyaPenampakan Salju Abadi di Tambang Emas Freeport Papua, Akses Jalannya Bikin Geleng-geleng
Begini penampakan salju abadi di Tambang Grasberg Freeport yang memanjakan mata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaAlokasi Pupuk Subsidi Naik 100 %, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas
Mentan Andi Amran Sulaiman menambah alokasi kuota pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca Selengkapnya