Suku Bunga Acuan BI Turun, IHSG Diproyeksi Cerah
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat usai Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuanya pada angka 5,25 persen. Hal ini sebagai antisipasi perlambatan ekonomi global.
Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai, IHSG kemungkinan menguat dengan ditransaksikan pada kisaran support di level 6.217-6.231 dan resistance di level 6.270-6.295.
"Sentimen positif datang dari pemangkasan suku bunga BI yang dianggap belum direspon pasar," ujar dia dalam risetnya di Jakarta, Jumat (20/9).
Senada, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengatakan pemangkasan suku bunga BI tidak direspon berlebihan oleh investor. Ini karena telah sesuai ekspektasi sebelumnya dimana jika The Fed menurunkan suku bunga maka akan diikuti oleh Bank Indonesia.
Adapun pada hari ini pihaknya memproyeksi IHSG akan berlabuh di zona hijau dengan dibukukan pada rentang 6.200-6.320.
Sejumlah saham rekomendasi darinya hari ini ialah saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra International Tbk (ASII), dan saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Sedangkan Dennies menganjurkan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), serta saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaAgung belum mau membocorkan berapa target pemasukan investasi ke IKN yang dipatok pada 2024 ini.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnya