Sudirman Said sebut energi tidak bisa jadi andalan penerimaan negara
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan sektor energi tidak bisa lagi menjadi andalan untuk penerimaan negara. Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang baru disusun, sektor energi harus dikurangi porsi ekspornya dan harus memberikan kontribusi lebih untuk dalam negeri.
"Energi tidak boleh menjadi komoditi ekspor. Konsekuensinya, negara harus mendorong batu bara, minyak, gas dan sebagainya. Pandangan ini ke depan jangan negara terperangkap terburu-buru ambil hasil. Tapi gimana didorong sebagai penggerak ekonomi sehingga yang diambil manfaatnya ada mendorong ekonomi. Kami butuh dukungan DPR, untuk sama-sama dorong pandangan ini," ujar Sudirman Said dalam sambutannya pada acara The 40th Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) di JCC, Jakarta, Kamis (26/5).
Sudirman menegaskan, keinginan untuk mengurangi ekspor komoditas ini bukan tanpa alasan. Sebab, harga minyak dunia yang masih anjlok membuat kontribusi migas untuk pendapatan negara menjadi kecil.
"Dalam APBN asumsi kita harga minyak USD 50 per barel. Porsi penerimaan kita dari migas semakin kecil. Sekarang baru 10 persen penerimaan yang dihasilkan dari migas," kata dia.
Dia menambahkan, rendahnya harga minyak masih akan berlangsung hingga tahun depan. Hal ini terlihat dari negara produsen minyak yang masih belum sepakat dalam melakukan pembekuan produksi.
"Awal 2016 ada 1,6 juta barel per hari surplus. Sementara permintaan menurun karena ada perlambatan ekonomi. Di Doha, dalam sebuah forum negara produsen masih belum menemukan kata sepakat dalam pembekuan produksi. Ini suatu realita yang harus waspadai juga ke depan," pungkas Sudirman.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Isu Transisi Energi Jadi Salah Satu Kunci Pemilih Muda Tentukan Presiden Selanjutnya
Pemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Baca SelengkapnyaKonsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaTerapkan Strategi Ini, PHE Temukan 1,4 Miliar Barel Setara Minyak Sepanjang 2023
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaSolusi Anies untuk Transisi Energi Batu Bara yang Tidak Menimbulkan Penderitaan Rakyat
Anies mengakui transisi energi kepada yang lebih ramah lingkungan harus segera dilakukan
Baca SelengkapnyaIndonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya
Filipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.
Baca SelengkapnyaProduksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi Forum CERAWeek, Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda Untuk Penuhi Energi Nasional
Nicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca Selengkapnya