Strategi Dahlan hidupkan Perum Damri dan PT Pos Indonesia
Merdeka.com - Popularitas dua perusahaan pelat merah yakni PT Pos Indonesia dan Perum Damri terus menurun. Penyebabnya karena kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut kalah bersaing dengan swasta. Sebagai pimpinan tertinggi di Kementerian BUMN, Dahlan Iskan tidak boleh tinggal diam melihat kondisi ini.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku tengah menyusun strategi agar perusahaan transportasi Damri dan perusahaan bidang logistik PT Pos Indonesia, kembali hidup dan berjaya seperti dahulu kala.
Strategi yang tengah dipertimbangkan adalah menggabungkan Perum Damri ke dalam PT Pos Indonesia. Dua BUMN tersebut diwacanakan dilebur. Baik PT Pos maupun Perum Damri dinilai mempunyai core atau inti bisnis yang sama yaitu sama sama membutuhkan transportasi.
"Saya membuka opsi Damri bergabung dengan Pos Indonesia. Ini pemikiran karena Pos Indonesia memerlukan itu," ungkap Dahlan ketika ditemui di Gedung Bank Indonesia (BI) Jakarta, Rabu (25/7)
Tidak sebatas itu saja, Dahlan juga saat ini memiliki opsi atau pilihan untuk menggabungkan Perum Damri ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan pertimbangan sama-sama bergerak di bidang transportasi. "Ada aspirasinya mau ke Pos atau KAI," katanya.
Namun, ide peleburan Perum Damri ke KAI tidak secara langsung. Dahlan berencana menyatukan Perum Damri dan Perusahaan Pengangkutan Daerah (PPD) yang berada di bawah naungan PT KAI. Penyatuan tersebut direncanakan dilakukan tahun ini. "Perum Damri dan PDD tahun ini dijadikan PT. Kalo bisa PT nya itu diakuisisi PT KAI. Alasannya sama-sama sektor transportasi darat," katanya.
Alasan lain yang menjadi bahan pertimbangan Dahlan adalah, idealnya BUMN tidak langsung mengurusi angkutan bus seperti Damri dan PPD. Dengan dasar itu, pihaknya berpikir lebih baik diintegrasikan dengan KAI. Sebelum terintegrasi dengan KAI, dua perusahaan tersebut akan bergabung dalam satu PT.
Penyatuan ini, lanjut Dahlan, berbeda dengan rencana proses penyatuan PT Inka dan KAI. Rencananya, penyatuan Inka dan KAI membutuhkan waktu dua tahun. "Masih harus dipersiapkan berbagai hal. Misalnya, KAI maunya beli kereta yang murah dulu, walaupun sekunder. Kalau baru, meskipun buatan Inka tapi belum mampu keuangannya. Tapi KAI beli kereta bekas bukan permanen, itu hanya sementara sambil memperbaiki keuangannya. Setelah baik harus beli baru juga. Sementara Inka, kerjaannya lagi banyak juga bahkan mau ekspor kereta," jelasnya.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Kabupaten Tangerang, tengah membangun komunikasi dengan parpol yang memiliki kursi di DPRD
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN rutin mengadakan pertemuan internal jelang sidang perdana sengketa Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perbaikan pos TNI di bumi cenderawasih itu disampaikan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI AD di Balai Kartini, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaJumlah Pemudik Diprediksi Naik, Ini Strategi Polri Kurangi Kepadatan Lalu Lintas selama Mudik 2024
Baca SelengkapnyaAndrian juga menyampaikan pentingnya keikutsertaan pemilih pemula di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaDi DKI, PKB hanya memiliki 10 kursi dan membutuhkan lebih 12 kursi lagi
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil.
Baca Selengkapnya