Stok sapi berkurang, pedagang segera naikkan harga daging
Merdeka.com - Asosiasi Jagal/Pedagang Sapi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menaikkan harga daging sapi dari berkisar Rp 95.000-Rp 98.000 per kilogram menjadi Rp 98.000-Rp 101.000 per kilogram.
"Kenaikan harga daging sapi sekitar Rp 3.000 per kilogram atas permintaan pedagang karena harga daging sapi hidup naik," kata Ketua Asosiasi Jagal/Pedagang Sapi Bojonegoro, Mukayan seperti ditulis Antara Bojonegoro, Minggu (17/7).
Menurut dia, harga daging sapi yang berlaku sekarang tidak bisa dipertahankan lagi karena ada kenaikan harga daging sapi hidup atau karkas dari Rp 89.000-Rp 92.000 per kilogram sejak awal Ramadhan.
"Kenaikan harga daging sapi hidup terjadi karena stok sapi semakin berkurang. Pedagang sapi kesulitan memperoleh sapi, selain harga di peternak juga naik sekitar Rp 1 juta per ekor," ucapnya.
Oleh karena itu, pedagang yang tergabung di dalam asosiasi dengan jumlah 18 jagal sapi dan ratusan pedagang mengusulkan adanya kenaikan harga daging sapi sekitar Rp 3.000 per kilogram.
"Kenaikan harga daging sapi sekitar Rp 3.000 per kilogram itu untuk keuntungan pedagang daging sapi sudah minim," katanya.
Pedagang masih bisa merugi kalau harga daging sapi dijual berkisar Rp95.000-Rp98.000 per kilogram. "Kalau tidak hati-hati dalam menjual pedagang daging sapi bisa merugi," jelas dia.
Seorang pedagang daging sapi di Pasar Kota, Bojonegoro Agus Susanto menambahkan pedagang daging sapi di pasar setempat sudah sepakat menaikkan harga daging sapi menjadi berkisar Rp 98.000-Rp 101.000 per kilogram.
Meski demikian, katanya, di pasar setempat ada satu pedagang yang menjual daging sapi di atas Rp 105.000 per kilogram. "Saya menjual daging sapi kualitas bagus Rp 105.000 per kilogram karena sapi yang saya sembelih pilihan," ucap Arif Mu'ali memberikan alasan.
Data di Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro menyebutkan populasi sapi di daerah setempat sekitar 172.000 ekor, di antaranya 60 persennya sapi betina. Di daerah setempat kebutuhan daging sapi untuk konsumen rata-rata sekitar 19 ekor per hari.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaMakanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaBahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaDengan cara ini, pemisahan daging kelapa berwarna putih menjadi lebih sederhana, bahkan bisa dilakukan hanya dengan menggunakan sendok nasi. Begini caranya
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaKarena kelezatannya yang tiada duanya, kuliner ini jadi incaran para pencinta kuliner.
Baca Selengkapnya