Stok BBM di SPBU Samarinda Minim, Pertamina Tambah Pasokan

merdeka.com Sekitar 4 Tahun yang lalu

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) melalui Terminal BBM Samarinda, menambah penyaluran produk Premium, Pertalite dan Pertamax di area Samarinda dan sekitarnya. Penambahan itu dilakukan mengingat minimnya stok ketiga produk tersebut, di beberapa SPBU area Samarinda dan sekitarnya.

Manager Region Communication, Relation & CSR Pertamina Kalimantan Heppy Wulansari mengatakan, Terminal BBM Samarinda saat ini sedang melakukan peningkatan penyaluran, khususnya untuk produk gasoline (premium, pertalite dan pertamax) untuk wilayah Samarinda dan sekitarnya.

"Stok di beberapa SPBU memang sudah dilaporkan minim, mengingat adanya keterlambatan kedatangan tanker. Alhamdulillah Rabu (29/10) sore kemarin, tanker BBM sudah bersandar membawa produk gasoline. Terminal BBM Samarinda langsung menggenjot penyaluran," kata Heppy, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (30/10).

Untuk memenuhi stok di SPBU, Terminal BBM Samarinda juga menambah waktu pelayanan selama 24 jam. Diharapkan hari ini, atau Kamis (31/10), besok stok di SPBU bisa kembali normal.

Heppy merinci, rata-rata penyaluran gasoline dari Terminal BBM Samarinda mencapai 1.140 kiloliter per hari. Pada hari ini, akan disalurkan sebanyak 1.930 kiloliter atau naik sekitar 70% daari penyaluran normal.

"Penambahan ini diharapkan dapat memperkuat buffer stock gasoline di SPBU. Masyarakat tidak perlu panik, karena saat ini penambahan penyaluran sedang dilakukan dan diharapkan masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan," tegas Heppy.

Pertamina juga menghimbau masyarakat untuk bersama-sama ikut serta mengawasi pelayanan di SPBU. Selain itu jika ada indikasi penyimpangan di SPBU oleh oknum pengetap, masyarakat dapat melaporkan ke aparat.

Diketahui, hampir sepekan ini, BBM Pertalite langka di sejumlah SPBU di Samarinda. Masyarakat terpaksa membeli Pertamax, dengan harga lebih mahal ketimbang Pertalite. Antrean panjang kendaraan menyerbu SPBU yang masih memiliki stok Pertalite, terlihat beberapa hari terakhir ini. Termasuk angkot, yang harus rela menghabiskan waktu berjam-jam antre Pertalite.

(mdk/azz)