Stabilkan harga jelang Lebaran, Bulog gelontorkan 400.000 ton beras
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Djarot Kusumayakti mulai menggelontorkan beras sebanyak 400.000 ton untuk menstabilkan harga di pasaran jelang masa puasa dan Lebaran 2018. Jumlah beras tersebut merupakan gabungan antara beras produksi dalam negeri dan beras impor.
"Untuk operasi pasar murah, itu targetnya sampai nanti menjelang puasa sekitar 400.000 ton. Sekarang baru jalan ya, mulainya tadi malam. Kita campur semua (lokal dan impor)," ujar Djarot saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (19/3).
Beras sebanyak 400.000 ton tersebut akan disalurkan langsung kepada masyarakat, pedagang besar dan pengecer. Untuk harga beras nantinya akan disesuaikan dengan harga CBP (Cadangan Beras Pemerintah) untuk beras pemerintah dan HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk beras cadangan Bulog.
"Bukan ke pasar saja tapi utamanya langsung ke konsumen jadi kita akan banyak menggunakan outlet yang ada maupun pedagang pengecer atau pedagang besar," jelas Djarot.
"Harganya semua CBP kan medium minus sedikit ya, jadi harganya sekitar Rp 8.600 per Kilogram (Kg) kan di eceran. Kalau beras Bulog yang bagus itu sesuai HET (Rp 9.450 per Kg)," tambahnya .
Djarot melanjutkan, hingga kini Bulog memiliki stok cadangan beras sebanyak 590.000 ton. Jumlah ini masih akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya serapan Bulog di lapangan.
"Persiapannya dihitung stok yang ada, kemudian serapan yang ada, kemudian juga konsumsi yang ada. Sehingga diharapkan menjelang puasa harga sudah masuk ke harga normal," jelas Djarot.
Selain melakukan pengendalian harga beras jelang puasa dan lebaran, Bulog juga akan menggelar operasi pasar untuk beberapa bahan sembako lainnya seperti gula dan minyak.
"Semua biar efisien kita ada gula, ada minyak goreng, ada daging. Kan sebetulnya komoditi ini yang lebih banyak dikonsumsi pada puasa nanti. Nah ini kita jaga agar tidak bergejolak supaya datar dan mencapai harga yang wajar," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaBulog Khawatir Pemilu Serentak 2024 saat Musim Paceklik, Harga Beras Bakal Melonjak?
Untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan
Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca SelengkapnyaFOTO: Harga Beras Mulai Turun di Tengah Bulog Gencar Gelar Operasi Pasar di Bogor
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun.
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
Lima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Ubah HET Meski Harga Beras Mahal dan Langka
Meskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca Selengkapnya