SRIL raup laba kuartal III Rp 643,7 miliar dan penjualan Rp 7,8 triliun
Merdeka.com - PT Sri Rejeki Isman Tbk (kode saham: SRIL) membukukan peningkatan laba bersih 14 persen hingga kuartal ketiga tahun ini dari USD 41,3 juta menjadi USD 47,2 juta atau setara Rp 643,7 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun kemarin. Sedangkan, laba operasional perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini juga mengalami peningkatan sebesar 25 persen dari USD 79,6 juta menjadi USD 99,1 juta.
Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk, Iwan Setiawan Lukminto, mengatakan kinerja laba ditopang oleh peningkatan nilai penjualan kotor sebesar 15 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, atau dari USD 498,6 juta menjadi USD 572,6 juta atau setara Rp 7,8 triliun.
Peningkatan nilai penjualan perusahaan dipicu oleh peningkatan penjualan perusahaan untuk produk benang, kain dan garmen yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 9 persen, 26 persen, dan 20 persen hingga kuartal ketiga tahun ini.
"PT Sri Rejeki Isman Tbk memfokuskan penjualan pada produk-produk bernilai jual tinggi; sedangkan untuk sektor industri pemintalan lebih difokuskan kepada pemenuhan kebutuhan internal perusahaan untuk produksi pesanan kain dan garmen," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (27/10).
Dia menjelaskan bahwa kontribusi nilai penjualan produk kain dan garmen perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini sebesar 52 persen dari total nilai penjualan. Kontribusi ini meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sekitar 49 persen.
Iwan Setiawan juga menyatakan peningkatan profit margin dan angka EBITDA perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini dipicu oleh perbaikan efisiensi produksi perusahaan yang berkontribusi pada peningkatan margin produk.
"Belanja modal perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai USD 22,8 juta, angka ini sudah sesuai dengan target perusahaan yang totalnya mencapai USD 25 juta untuk 2017," paparnya.
Kinerja perusahaan hingga saat ini telah berhasil mencatatkan dua rating internasional
masing-masing dari Fitch dengan nilai BB-/Stable dan dari Moody’s dengan nilai B1/Positive. Sedangkan, Fitch Indonesia memberikan rating A+/Stable untuk perusahaan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaPerusahaan sempat mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10 persen, sehingga menyebabkan kerugian.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaSelain itu, perusahaan membukukan volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton pada 2023.
Baca SelengkapnyaApabila dilihat dari periode lebaran tahun sebelumnya, total volume lalin tersebut lebih tinggi sebesar 12,97 persen atau naik sebanyak 714.794 kendaraan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya