Sri Mulyani Sebut Indonesia Seharusnya Penggerak Utama Ekonomi Syariah
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia seharusnya bisa menjadi penggerak utama ekonomi dan keuangan syariah. Dia juga menegaskan, Indonesia tak boleh hanya menjadi pasar industri halal.
"Potensi pasar keuangan syariah yang sangat besar, seharusnya Indonesia dapat menjadi penggerak utama ekonomi syariah dan tidak hanya menjadi target market dan produk industri halal dari negara lain," ujar Sri Mulyani, Jakarta, Selasa (29/6).
Demi mendukung hal tersebut, dibutuhkan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang dimaksud harus bisa terhubung dari Sabang hingga Merauke. Terintegrasi serta efisien bagi pelaku usaha dan konsumen.
"Memang diperlukan ketersediaan infrastruktur pendukung yang baik, terintegrasi dan efisien," kata Sri Mulyani.
Faktor penting dalam mendorong peningkatan peran ekonomi dan keuangan syariah adalah kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Untuk itu, pemerintah mendukung adanya buku panduan magang ekonomi dan keuangan syariah.
"Salah satu infrastruktur pendukung yang membutuhkan perbaikan adalah SDM. SDM berkualitas yang cukup baik dari sisi jumlah dan kualitas menjadi tantangan bersama. Makanya di dalam pembangunan nasional pembangunan SDM prioritas utama," katanya.
Dia menambahkan, pembukaan program studi ekonomi dan keuangan syariah di berbagai universitas harus diikuti dengan peningkatan kualitas. Dia juga meminta program studi syariah harus selaras dan sesuai dengan kondisi terkini.
"Tidak seharusnya hanya jumlah program studi yang dibuka, tetapi juga perlu ditingkatkan kualitasnya. Program studi syariah harus selaras dan update," tandas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya