Sri Mulyani Kesal Daerah Lamban Membelanjakan APBD dan Dana Desa
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi APBN 2021 yang disalurkan melalui dana Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) masih terbatas. Banyak daerah yang belum menyerap APBD untuk dibelanjakan program daerah.
Sampai 18 November 2021, tercatat hanya Jawa Tengah dan Yogyakarta yang penyerapannya di atas 60 persen. Sementara itu Maluku baru membelanjakan dananya 30 persen.
"Mereka rata-rata hanya belanja sekitar 50 persen dari dana TKDD dari pusat," kata Sri Mulyani dalam Kongres AAIPI di Jakarta, Selasa (23/11).
Sri Mulyani tampak kesal dengan penyerapan APBD yang lamban di daerah. Apalagi menuju akhir tahun hanya tinggal 1 bulan. Sebab, biasanya penutupan tahun anggaran dilakukan pad 24 Desember setiap tahunnya.
"Artinya cuma punya waktu 1 bulan buat eksekusi APBN dan APBD, dan kita lihat banyak daerah yang realisasinya baru sekitar 50 persen," kata dia.
Sri Mulyani mengakui penyerapan anggaran di daerah tahun ini lebih baik dari tahun 2020 lalu. Namun secara persentase masih terbatas dan mengakibatkan daerah mengalami surplus APBN. "Pendapatan mereka lebih besar dari belanja," ungkapnya.
Belanja untuk Pemulihan Ekonomi Nasional
Hal ini menunjukkan adanya ketidaksinkronan antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah pusat berupaya mendorong belanja APBN untuk pemulihan ekonomi nasional. Terlebih tahun ini pemerintah melebarkan defisit APBN hingga Rp540 triliun.
Sebaliknya, pemerintah daerah malah menahan belanja yang berakibat pada terhambatnya proses pemulihan ekonomi. Bahkan anggaran daerah berpotensi surplus hingga Rp111,5 triliun.
"Pusat mendorong tapi daerah meredam (penyerapan APBD), makanya dampak ke perekonomian tidak maksimal," kata dia.
Apalagi bila dirincikan, realisasi anggaran kesehatan penyerapannya masih di bawah 50 persen. Padahal anggaran untuk sektor kesehatan telah dilakukan peningkatan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dan mendukung program perlindungan sosial.
"Ini evaluasi yang harus kita lihat, APBN dan APBD ada, penerimaan ada tapi eksekusi belum optimal," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Gunakan Dana Abadi LPDP Buat Beri Pinjaman ke Mahasiswa
Usulan Sri Mulyani terkait heboh mahasiswa ITB keluhkan mahalnya bunga pinjol untuk bayar kuliah.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani Pastikan Suntikan Dana Abadi LPDP Tetap Ada di APBN 2024
Anak Buah Sri Mulyani Pastikan Suntikan Dana Abadi LPDP Tetap Ada di APBN 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Siapkan Anggaran Rp11,2 Triliun untuk BLT Pangan Periode Januari-Maret 2024
BLT mitigasi pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 per bulan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat Yakin Sri Mulyani Tak akan Mundur dari Menkeu, Dampaknya Bisa Besar
Isu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaKumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaAnies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Beberkan Kronologi Penyusunan APBN 2024 di Hadapan MK, Tak Ada Campur Tangan Capres-Cawapres
Untuk APBN Tahun 2024, berarti siklusnya telah dimulai sejak Tahun 2023, dengan tahapan sebagai berikut:
Baca Selengkapnya