Sri Mulyani catat kontribusi ekonomi digital terhadap PDB hanya 7,3 persen
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat, kontribusi ekonomi digital masih 7,3 persen dari produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini dikarenakan fenomena digitalisasi lebih banyak dilakukan oleh generasi milenial, mengingat mayoritas penduduk Indonesia ialah usia muda.
"Jadi cara mereka berpikir bertingkah laku sikap dan membuat keputusan itu sangat bergantung connected dengan yang lain," kata Sri Mulyani di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/11).
Lanjutnya, generasi milenial familiar dengan aplikasi atau koneksi melalui berbagai instrumen. Oleh karena itu cara mereka berinteraksi dan berbelanja juga sangat dipengaruhi oleh instrumen yang dimilikinya.
Meski begitu, fenomena ekonomi digital bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di negara-negara lain, baik negara maju maupun negara berkembang.
"Saya setiap tahun bertemu dengan menteri-menteri keuangan seluruh dunia. Saya tau ini tidak hanya dialami oleh Indonesia, Singapura Malaysia, Hongkong, sampai negara setengah besar Australia, sampai negara yang sangat besar United Kingdom, Eropa, Prancis, German sampai Amerika dan negara besar yang populasinya seperti India dan RRC (Republik Rakyat China) semua menghadapi fenomena yang sama," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPNM juga telah mendirikan 37 Ruang Pintar yang memiliki tujuan dalam mengurangi jurang digital anak Indonesia.
Baca Selengkapnya