Sri Mulyani: Anggaran Pemda Rp182,33 Triliun Mengendap di Bank
Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat anggaran simpanan khas daerah kembali mengalami peningkatan. Di mana hingga kuartal I-2021, total simpanan pemerintah daerah di perbankan mencapai Rp182,33 triliun. Angka ini naik sekitar Rp18,39 triliun atau 11,22 persen dari posisi Februari 2021 yang sebesar Rp163,95 triliun.
"Seharusnya Pemda seperti pemerintah pusat bisa melakukan belanja yang lebih cepat sehingga bisa cepat memulihkan ekonomi Indonesia dan memberikan manfaat kepada masyarakat," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/4).
Jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, simpanan Pemda di perbankan umum juga masih mengalami kenaikan, yaitu sebesar 2,71 persen. Pada periode yang sama tahun lalu, simpanan Pemda di perbankan daerah Rp177,52 triliun.
"Ini sebetulnya ironis karena kita sebetulnya mengharapkan transfer APBN itu untuk segera dibelanjakan. Saldo rata-rata pemda 3 tahun terakhir adalah Rp96 triliun," ungkapnya.
Bendahara Negara itu melanjutkan, pada dasarnya APBD mengalami penerimaan yang tinggi, termasuk dipengaruhi oleh masih besarnya transfer dari APBN pemerintah pusat ke APBD. Penerimaan APBD Maret 2021 tercatat sebesar Rp139,99 triliun.
Adapun besaran transfer ke daerah dan dana desa pada bulan tersebut mencapai Rp172,96 triliun turun tipis sebesar 0,9 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp174,52 triliun.
Dari total pendapatan yang masih tinggi tersebut, belanja anggaran pemda dikatakan hanya sebesar Rp98,9 triliun.
"Jadi tadi pemerintah pusat mentransfer Rp172,96 triliun ke daerah, daerah baru belanja Rp96,9 triliun. Maka, terlihat di sini simpanan pemda malah naik sebesar Rp18,39 triliun atau 11,22 persen," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaIsu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaUsai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca Selengkapnya