Sri Mulyani: 42 persen dana deklarasi berasal dari Singapura
Merdeka.com - Pemerintah menyatakan Undang-Undang Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak sudah berlaku sejak 18 Juli 2016. Untuk periode pertama, program pengampunan pajak akan berakhir 30 September 2016.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, hingga hari ini Singapura menjadi negara penyumbang terbesar deklarasi aset dari luar negeri. Tercatat 42 persen dari Rp 7 triliun dana yang dideklarasikan berasal dari WNI di Singapura.
"Paling banyak adalah Singapura yaitu sebesar 42 persen di mana 18,5 persen adalah repatriasi. Artinya sebagian besar peserta tax amnesty dari Singapura lebih memilih untuk mengikuti program deklarasi ketimbang repatriasi," kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Senin (22/8).
Sri Mulyani mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan memonitor perkembangan tersebut. Dia berharap, periode akhir dari skema tarif termurah yang akan berakhir pada September bisa semakin banyak Wajib Pajak (WP) yang mendeklarasikan hartanya.
"Tugas kami sekarang adalah membuat sebanyak mungkin kepastian agar wajib pajak tersebut kalau dia repatriasi lebih banyak manfaat," pungkasnya.
Berikut daftar negara asal dana repatriasi dan deklarasi luar negeri Tax Amnesty:
1. Singapura : Deklarasi luar negeri sebesar Rp 4,8 triliun dan repatriasi sebesar Rp 1,1 triliun
2. Australia : Deklarasi luar negeri sebesar Rp 616 miliar dan repatriasi sebesar Rp 15 miliar
3. Hongkong : Deklarasi luar negeri sebesar Rp 124 miliar dan repatriasi sebesar Rp 71 miliar
4. Malaysia : Deklarasi luar negeri sebesar Rp 95 miliar dan repatriasi sebesar Rp 0
5. USA : Deklarasi luar negeri sebesar Rp 75 miliar dan repatriasi sebesar Rp 5 miliar
6. China : Deklarasi luar negeri sebesar Rp 53 miliar dan repatriasi sebesar Rp 0
7. Kanada : Deklarasi luar negeri sebesar Rp 25 miliar dan repatriasi sebesar Rp 1 miliar
8. Selandia Baru : Deklarasi luar negeri sebesar Rp 17 miliar dan repatriasi sebesar Rp 0
9. Inggris : Deklarasi luar negeri sebesar Rp 12 miliar dan repatriasi sebesar Rp 140 miliar
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Gaji PNS Naik 8 Persen, Dibayarkan Penuh Mulai Januari Ini
Namun, untuk peraturan pemerintah (PP) terkait kenaikan gaji ASN tersebut masih dalam proses.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut THR PNS Bisa Dibayarkan Setelah Lebaran, Ini Aturannya
Namun, THR tetap diberikan secara penuh kepada PNS maupun pensiunan meski pembayaran di lakukan setelah Lebaran.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya
Jangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca SelengkapnyaCerita Sri Mulyani Bertemu Susi Pudjiastuti Pertama Kali, Diajak Pulang Mengabdi Usai jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaPengamat Yakin Sri Mulyani Tak akan Mundur dari Menkeu, Dampaknya Bisa Besar
Isu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023
"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca Selengkapnya