Soal Royalti Minerba, Kadin Harap Pemerintah Pertimbangkan Iklim Investasi
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Garibaldi Thohir berharap Rancangan Peraturan Pemerintah tentang royalti minerba mempertimbangkan iklim investasi.
Pria biasa disapa Boy Thohir tersebut khawatir apabila orientasi rancangan peraturan pemerintah itu hanya sekadar penerimaan negara, maka lambat laun Indonesia akan ditinggalkan investor pertambangan.
Untuk diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekarang ini sedang menyusun RPP Minerba. Royalti pertambangan termasuk batu bara akan dinaikkan dari 13,5 persen menjadi 15 persen.
"Kalangan dunia usaha pasti mendukung pembangunan yang hendak dilakukan pemerintah. Hanya saja kontribusi yang dimintakan dari dunia usaha sebaiknya mempertimbangkan juga kelangsungan usaha untuk jangka panjang," kata Boy, di Jakarta, Kamis (31/1).
Dia kemudian mencontohkan perusahaan Adaro sebagai perusahaan yang senantiasa menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) akan patuh terhadap aturan yang berlaku. Hanya saja dalam kegiatan bisnisnya, Adaro harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan tambang di negara lain, salah satunya Australia.
Menurut Boy, aturan penerimaan pajak dan royalti di negara Kangguru itu mampu menciptakan iklim positif untuk investasi di industri batu bara, sehingga membuat Australia tetap bertahan sebagai salah satu eksportir terbesar di dunia.
"Besaran pajak dan royalti yang berlaku di Australia mengacu kepada kondisi harga batu bara yang berlaku. Contohnya di negara bagian Queensland, royalti ditetapkan 7 persen untuk harga batu bara hingga USD 100 per ton," kata Boy yang merupakan Presdir Adaro itu.
Menurut Boy, formula semacam seperti itu mirip dengan windfall profit tax. Dengan cara seperti itu perusahaan tambang dapat melakukan kegiatan penambangan secara lebih berkelanjutan sehingga industri batu bara dalam negeri dapat bersaing dengan negara-negara eksportir batu bara lainnya.
"Kebijakan ini sekaligus dapat mengoptimalkan cadangan batu bara nasional untuk ikut mendukung ketahanan energi nasional," pungkas Boy.
Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin sebelumnya berharap Indonesia bisa menerapkan aturan pertambangan yang sesuai dengan praktik yang berlaku di dunia. Dengan cara seperti itu, maka Indonesia akan menjadi tempat menarik untuk investasi sektor pertambangan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peduli Lingkungan Jadi Pertimbangan Investor Tanamkan Modal, Benarkah?
Para investor internasional akan semakin melirik Pertamina untuk menanamkan investasinya.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Tinjau Langsung Pembangunan Hotel Nusantara, Optimis Siap Beroperasi Agustus 2024
Tingginya minat investasi jadi bukti nyata IKN mendapatkan atensi pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Otorita IKN: Target 2024 Rp100 Triliun Investasi
Pemilu 2024 diyakini tidak akan mengganggu investor yang masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya