Soal rencana JK impor beras, bagi Jokowi yang penting stok aman
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah memberikan sinyal membuka keran impor beras sebagai langkah antisipasi dampak buruk kekeringan berkepanjangan. Sedikit menengok ke belakang, kebijakan ini tak sejalan dengan yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo di awal 2015.
Saat itu Presiden Jokowi mengaku malu lantaran punya sawah luas tapi tiap bertemu Presiden Vietnam selalu ditanya soal impor beras. Pernyataan itu sekaligus menegaskan janji Jokowi tidak mendatangkan beras dari negara lain.
Kepala Staf Presiden Teten Masduki memberikan pembelaan. Menurutnya, yang jadi perhatian presiden soal stabilitas harga pangan. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat.
Teten mengakui, El Nino berdampak pada menurunnya produksi padi. Meski stok beras di gudang Bulog relatif aman, namun perlu dilihat kembali kebutuhan masyarakat.
"Jadi apakah perlu impor atau tidak itu dilihat dari kebutuhan stok pangan. Tapi intinya presiden sudah memastikan bahwa stok pangan terutama beras itu harus cukup distribusinya harus baik dan harganya juga tidak membebani daya beli masyarakat. Jadi saya kira itu," jelas Teten di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/9).
Teten beralibi, bagi pemerintah, impor beras atau tidak bukanlah hal utama yang harus dibahas. Menurutnya, yang terpenting mengamankan stok beras di tengah lesunya ekonomi agar harganya tidak bergejolak.
"Ya intinya gini. Intinya impor atau tidak bukan soal isunya. Isunya adalah bagaimana pemerintah di tengah keadaan ekonomi tertekan soal keadaan ekonomi global sekarang itu stok pangan tersedia cukup dan harganya terjangkau masyarakat. Itu saya kira sudah ditegaskan pemerintah," jelas Teten.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengumpulkan menteri bidang ekonomi di kediaman dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Hadir dalam rapat tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumajakti.
Dalam rapat tersebut JK menginstruksikan beberapa hal terkait antisipasi ketersediaan bahan pangan selama musim kemarau.
"Banyak hal. Bagaimana kita mengantisipasi itu. Bagaimana penyediaan pangan dan sebagainya. Termasuk kemungkinan-kemungkinan menambah stok beras dari luar. Itu kita harus laksanakan semua," kata JK di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/9).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaAri menegaskan Presiden Jokowi saat ini tengah fokus menyelesaikan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut relawan memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar Pemda melakukan pengembangan dari proyek yang diselesaikan pemerintah pusat.
Baca Selengkapnya