SMF Siapkan 2 Skema Dukung Program Tapera
Merdeka.com - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menyatakan kesiapan untuk mendukung program tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang akan digulirkan oleh Badan Pengelola (BP) Tapera pada 2021. SMF siap menyediakan dana kredit pemilikan rumah (KPR) jangka panjang lewat 2 skema, yakni sekuritisasi dan refinancing.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan pihaknya hadir untuk meminimalisir missmatch yang dilakukan pihak penyalur KPR seperti perbankan. "Sumber kita berasal pertama capital injection dari pemerintah, penambahan modal negara. Kemudian kita juga aktif mengeluarkan surat utang di pasar modal Indonesia," jelasnya dalam sesi teleconference, Kamis (16/7).
Namun, dia menambahkan, SMF dalam program Tapera ini hanya bisa menyentuh sisi permintaan (demand side). Dalam hal ini pembiayaan perumahan untuk para debitur. "Karena kita sekunder, kita tidak bisa langsung ke primer. Jadi dana yang dihasilkan mostly disalurkan ke perbankan yang fokus di KPR yang ada di demand side. Kalau Tapera kan bisa ke supply side tuh," ungkapnya.
Layani Pasar Menengah Bawah
Ananta melanjutkan, SMF juga melayani pasar menengah bawah untuk bisa mendapatkan dana pembiayaan perumahan. Maka dari itu, SMF sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan juga fiscal tools-nya pemerintah.
"Karena SMF aktif juga sediakan dana untuk KPR FLPP, di mana dananya 75 persen dana disediakan pemerintah melalui PPDPP. Porsi bank disediakan oleh SMF seumur KPR FLPP tersebut," tuturnya.
"Dalam program FLPP, ketika FLPP masuk ke Tapera, fungsi SMF tetap eksis, sediakan 25 persen dana dari FLPP itu," dia menandaskan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika isu tersebut tidak diatasi, UMKM pertanian hanya akan menjadi sorotan sesaat pada saat pemilu, namun setelahnya kembali terabaikan.
Baca SelengkapnyaPerlu banyak persiapan dan pertimbangan finansial yang harus dilakukan terutama yang baru pertama kali bekerja.
Baca SelengkapnyaSMF menyoroti rumus BPS dalam menghitung angka backlog yang masih mengacu pada ukuran rumah tangga, bukan keluarga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaPT Bank Tabungan Negara (BTN) terus berupaya menggenjot penyaluran kredit subsidi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mengkaji pengurangan tenor atau jangka waktu kredit KPR bersubsidi.
Baca Selengkapnya