SKK Migas janji genjot lifting minyak 9.000 bph tahun ini
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengupayakan tambahan lifting minyak sebanyak 9.000 barel per hari (bph). Hal ini untuk meningkatkan lifting minyak nasional yang saat ini rata-rata hanya berkisar di angka 804.000 bph.
Hal itu disampaikan Kepala Bagian Humas SKK Migas Handoyo Budi Santoso. Dia menerangkan, akan ada penambahan dari sejumlah proyek eksplorasi dan pengembangan lapangan operasi.
"Saat ini produksi rata-rata 804.000 bph. Jadi, ada penambahan 9.000 bph," ujar Handoyo di kantornya, Jakarta, Jumat (28/3).
Handoyo mengatakan, penambahan tersebut akan dilakukan pada produksi beberapa operator seperti Pertamina EP sebesar 1.000 bph. Selain itu, penambahan juga akan diberlakukan pada produksi Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) dengan mengembangkan lapangan tua, namun hanya sebesar 600 bph.
"Kemudian ada juga dari Petro China di Tanjung Jabung sebesar 3.000 bph. Yang terakhir dari optimasi stok seluruh produksi KKKS mencapai 3.000 bph, sehingga setidaknya bisa terkumpul 9.000 bph," kata dia.
Namun demikian, Handoyo mengakui ada sejumlah hambatan yang saat ini dialami KKKS untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi. Salah satu hambatan tersebut yaitu perolehan izin operasi serta gangguan keamanan di lokasi proyek.
"Dari opportunity lapangan-lapangan yang ada, tentu ada kendalanya. Salah satunya mengenai izin. Ini harus diperhatikan agar sistem dari penambahan produksi itu bisa berjalan," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaSelain transportasi minyak, Pertagas juga mencatat kenaikan kinerja transportasi gas sepanjang 2023 menjadi 526.461 MMscf atau 108,37 persen.
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca Selengkapnya