Singapura berupaya gagalkan tax amnesty, Kadin nilai Sah-sah saja
Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menganggap wajar jika Singapura terlihat berusaha menggagalkan program pengampunan pajak di Tanah Air. Sebab, dana yang ditanam konglomerat Indonesia di Negeri Merlion sangat besar.
"Kalau pengusaha melihatnya, mereka mau berusaha ya biarin, sah-sah saja. Buat kami, dengan Singapura coba menahan tax amnesty Indonesia, artinya memang ada dana signifikan. Kalau tidak, mereka tidak akan memberikan insentif kepada para Indonesia," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Jakarta, Kamis (21/7).
Dikabarkan, Singapura membuat sejumlah kebijakan guna menggagalkan tax amnesty di Indonesia. Salah satunya, menawarkan kemudahan pindah kewarganegaraan bagi warga Indonesia yang menyimpan duit di Singapura.
Rosan mengaku pihaknya sudah bertemu dengan kelompok pengusaha Singapura guna membahas persoalan tersebut. Dalam pertemuan tersebut, kelompok pengusaha Singapura berkeras mendukung kebijakan yang dijalankan pemerintahnya.
"Kalau mereka bilang belain negaranya. Sama, saya juga membela negara saya dengan sepenuh hati," katanya.
Rosan berharap tax amnesty berjalan baik. Itu ditandai dengan menderasnya aliran dana repatriasi dari luar negeri ke Indonesia.
"Selama ini kan sudah banyak uang dari indonesia, jadi sekarang sudah saatnya uangnya balik ke Indonesia untuk pembangunan negara kita."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaBerawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaMelansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPolri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSelama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaPelemahan nilai tukar Ringgit dan perekonomian Malaysia mendorong warganya mencari pekerjaan di Singapura.
Baca Selengkapnya