Sindir insinyur lokal, Menko Sofyan puji gedung peninggalan Belanda
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil memuji kualitas gedung yang dibangun zaman penjajahan Belanda. Menurut Sofyan, seluruh gedung tersebut sangat kokoh dan tidak pernah roboh sampai sekarang. Dia membandingkan dengan kualitas bangunan saat ini yang justru rapuh.
"Kualitas proyek bangunan zaman Belanda lihat betapa bagusnya dan lihatlah bangunan yang dibikin akhir-akhir ini. Mana ada itu sekolah Budi Utomo pernah dengar ambruk gak? SMA Budi Utomo yang di sini itu dibikin tahun 1800 sekian itu. Masih sampai sekarang kokoh luar biasa," ucap Sofyan di Jakarta, Selasa (10/2).
Selain gedung, irigasi zaman Belanda dinilai juga sangat bagus dan mengikuti standar internasional.
"Sehingga kualitasnya bagus sekali. Kalau kita kadang kadang batu kena lumpur dikasih semen aja (tidak digosok). Sehingga cepat copot," tegasnya.
Melihat realita ini, Sofyan akan mewajibkan pengawasan berstandar internasional dalam pembangunan proyek infrastruktur. Sofyan juga tidak takut kalau insinyur Indonesia protes.
"Kita concern sekali masalah pengawasan. Kalau insinyur kita protes dan marah dia karena saya berarti bagus. Berarti harus ke lapangan, awasi. Standar internasional diawasi, standar kita internasional juga cuma ga ada pengawasan saja," tambahnya.
Sofyan menegaskan, pengawasan pembangunan nantinya tidak harus dari asing untuk berstandar internasional.
"Pengawas yang punya kualitas internasional bisa asing atau domestik. Tapi yang bagus memang karena orang asing tidak toleran. Orang kita bisa bekerja bagus asal diawasi yang benar. Cuma orang kita terlalu toleran. Negeri ini kalau kita tidak perbaiki hal ini akan bisa terjadi kerusakan. Kita mulai hari ini harus kualitas," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaPembangunan rumah dinas untuk Menteri PUPR sudah selesai dengan fasilitas standar, seperti kamar tidur, dapur, ruang tamu dan ruang rapat.
Baca SelengkapnyaPria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaWanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaBangunan ini diharapkan jadi ruang kreatif bagi komunitas, UMKM, dan masyarakat umum
Baca SelengkapnyaBegitu megah, dulunya bangunan tersebut dibangun untuk tempat tinggal pribadi atau istana sang jenderal.
Baca SelengkapnyaMirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca Selengkapnya