Setarakan harga cabai bawang, pemerintah bakal bangun Buffer Zone
Merdeka.com - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sudjono mengatakan sentra produksi cabai dan bawang di Indonesia masih berpusat di Pulau Jawa. Hal ini mengakibatkan pedagang di luar Pulau Jawa masih sulit mendapatkan stok cabai dan bawang.
Untuk itu, pihaknya berencana untuk membangun Buffer Zone di luar Pulau Jawa. Tujuannya, agar suplai pangan di luar Pulau Jawa bisa merata dan harga pangan bisa sama.
"Kami akan bangun Buffer Zone di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan wilayah bagian timur lainnya," ujar Spudnik di kantornya, Jakarta, Rabu (28/12).
Dia menjelaskan, Buffer Zone sendiri merupakan pemerataan kebebasan di setiap daerah. Di mana pihaknya akan mengalokasikan kegiatan pada masing-masing daerah. Hal ini berfungsi agar daerah yang memproduksi bisa langsung ke wilayahnya.
"Jadi misalnya Sumatera punya lahan sendiri, bisa mensuplai sendiri ke Sumatera kan lebih efektif," katanya.
Dengan dibangunnya Buffer Zone ini, Spudnik berharap bisa menyetarakan harga cabai dan bawang tidak ada perbedaan di seluruh wilayah Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akui harga cabai masih mengalami kenaikan
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaPredisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnya