Sepuluh alasan buat Jokowi-JK menaikkan harga BBM
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla belum juga mengumumkan secara resmi kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dengan alasan, besaran kenaikan masih dihitung disesuaikan dengan harga minyak dunia.
Managing Director Katadata Ade Wahyudi menuturkan, pemerintah sebaiknya menerapkan kebijakan subsidi tetap seiring fluktuasi harga minyak dunia. Kebijakan ini pernah diterapkan pemerintahan Abdurrahman wahid atau Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri.
Terlepas dari itu, dia sepakat bahwa ini waktunya bagi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mengakhiri kebijakan BBM murah. "Ada 10 alasan kenapa BBM harus naik," ujarnya di Warung Daun Cikini, Jakarta, Kamis (13/11).
Alasan pertama, di antara negara lain di Asia, Indonesia termasuk paling boros mengalokasikan dana subsidi energi. Anggaran subsidi energi Indonesia 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia berada di urutan setelah Pakistan dan Bangladesh.
Kedua, BBM bersubsidi menyebabkan konsumsi dan impor minyak melonjak. Akibatnya defisit perdagangan migas dan neraca pembayaran. Defisit membuat nilai tukar rupiah makin terpuruk.
Alasan ketiga, 53 persen dari total subsidi BBM atau sekitar Rp 210 triliun dinikmati pengguna mobil pribadi. Angkutan umum kecil hanya 3 persen.
Keempat, Indonesia bukan lagi negara kaya minyak. Cadangan minyak nasional hanya 3,7 miliar barel pada tahun 2013. Dengan produksi, 800.000 barel per hari cadangan itu habis dalam waktu 12 tahun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca Selengkapnya