Separuh pekerja terampil Asean diprediksi membanjiri Indonesia
Merdeka.com - Dunia usaha Tanah Air dinilai memiliki peluang merekrut pekerja terbaik saat Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) berlaku mulai Desember 2015. Di sisi lain, ini mengancam tenaga kerja Indonesia.
"Dari sisi pendidikan dan produktivitas, Indonesia masih belum dapat bersaing dengan tenaga kerja dari Malaysia, Singapura, dan Thailand," demikian isi laporan dampak Asean Economic Community terhadap sektor industri, jasa, dan tenaga kerja di Indonesia dikeluarkan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, akhir Juni lalu.
Atas dasar itu, separuh dari tenaga kerja sangat terampil di Asean diperkirakan bakal membanjiri Indonesia. Mereka bakal berebut pekerjaan dengan calon tenaga pekerja kurang terlatih serta pendidikan di Tanah Air.
"Maka dapat diperkirakan bahwa kesenjangan keterampilan tersebut akan mengurangi tingkat produktivitas serta daya saing Indonesia."
Laporan tahun lalu itu menyitir hasil survei International Institute for Management Development (IMD) terhadap 59 negara pada 2012. Kesimpulannya, secara umum daya saing tenaga kerja Indonesia rendah ketimbang negara lainnya.
Sebagai ilustrasi tambahan, data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2014 menunjukkan, pasar tenaga kerja Indonesia masih didominasi pekerja berpendidikan SD ke bawah. Itu mencapai 53,96 juta orang atau 47,1 persen dari total tenaga kerja yang sekitar 114,63 juta orang.
Diikuti, SMP (17,8 persen), SMA (16,2 persen), SMK (9,2 persen), Diploma I/II/III (2,6 persen) dan Universitas (7,2 persen).
"Tampak bahwa struktur tenaga kerja lulusan pendidikan tinggi di Indonesia hingga Agustus 2014 masih relatif rendah, di bawah 10 persen. Ini jauh dibawah Malaysia yang dewasa ini komposisi tenaga kerja lulusan pendidikan tingginya sudah mencapai 20 persen."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasannya karena gaji pekerja di Singapura lebih tinggi dibandingkan pekerja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2021 jumlah pekerja migran Indonesia di Turki terus mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya