Semester I 2021, Asuransi Unit Link Paling Banyak Disukai
Merdeka.com - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon mengatakan, produk asuransi jiwa unit link masih menjadi primadona masyarakat di semester I 2021. Di mana, kontribusi premi asuransi unit link mencapai 62 persen.
"Kita lihat produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi terlihat menjadi pilihan utama masyarakat dengan kontribusi premi sebesar 62 persen, selama semester I 2021," kata Budi Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I 2021, Selasa (14/9).
Menurutnya, kondisi pandemi covid-19 telah membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi jiwa di masa depan, baik produk unit link maupun produk asuransi jiwa tradisional.
"Kami sampaikan kondisi pandemi membuat masyarakat lebih peduli akan kebutuhan dan manfaat perlindungan asuransi bagi masa depan, baik dalam bentuk unit link maupun produk asuransi jiwa tradisional," ujarnya.
Hal ini terlihat pada pertumbuhan semester I 2021, produk unit link tumbuh sebesar 17 persen. Sementara asuransi jiwa tradisional tumbuh sebesar 18,5 persen.
Pendapatan Industri Asuransi
Adapun pendapatan premi industri asuransi jiwa, jika dilihat berdasarkan kanal distribusinya, bancassurance masih menjadi kontributor terbesar yaitu 46 persen di semester I 2021.
"Kanal bancassurance mencatatkan pertumbuhan sebesar 27,3 persen bila dibandingkan dengan periode semester I 2020 dan 2019. Kesimpulannya bancassurance di semester I 2021 menunjukkan pertumbuhan 27,3 persen dibanding 2 tahun terakhir ini," jelasnya.
Selain itu, AAJI juga melihat lompatan pendapatan premi bancassurance 2 tahun terakhir. Dari umumnya di kisaran Rp 37,7 triliun - Rp 37,9 triliun, kini menjadi Rp 48,23 triliun.
Dengan demikian, selama masa pandemi ini industri asuransi jiwa berhasil menciptakan dan mendorong pertumbuhan kanal distribusi alternatif di luar bancassurance dan agensi.
"Saat ini kanal distribusi alternatif memberikan kontribusi hingga 25 persen padahal tahun tahun sebelumnya katakanlah 3-5 tahun terakhir kontribusinya biasanya sekitar 10-15 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa di masa sulit pandemi ini industri masih tumbuh positif," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaAngka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaPenting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengantongi laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023.
Baca SelengkapnyaDengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaManfaatkan asuransi sepeda dari BRI Insurance yang bikin hobimu jadi aman dijalani.
Baca SelengkapnyaDi sisa waktu dua pekan menuju akhir 2023, seluruh distributor juga diminta tetap mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaBentuk asuransi yang diberikan bukan hanya perlindungan jiwa saja, tetapi perlindungan kecelakaan.
Baca Selengkapnya