Semester I-2015, laba BTN naik 54,25 persen
Merdeka.com - Bank Tabungan Negara mencatat perolehan laba Rp 831 miiliar pada semester I-2015. Jumlah ini meningkat 54,25 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 539 miliar.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Bank BTN Maryono di Jakarta, Senin (27/7).
"Kami meraih peningkatan laba yang sangat baik di semester I tahun ini, kita dapat laba Rp 831 miliar," ujarnya.
Maryono menuturkan, pertumbuhan laba agresif itu juga didukung perolehan net interest income (NII) sebesar Rp 3,18 triliun. Ini naik 19,06 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp2,67 triliun.
Sedangkan pada akhir tahun, Maryoni menargetkan perolehan laba meningkat 40 persen. Target ini diyakini bisa tercapai lantaran peluang untuk tumbuh masih terbuka tahun ini.
"Laba semester I-2015 tumbuh tinggi, karena kami memiliki target sampai dengan akhir tahun diatas 40 persen," ungkapnya.
Selanjutnya, tingginya laba ini juga adanya dorongan dari kinerja di pendapatan bunga (interest income) mencapai Rp 7,35 triliun di semester I-2015. Itu naik 13,69 persen dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 6,46 triliun.
Sedangkan posisi aset perseroan juga tumbuh 14,99 persen atau Rp 155,95 triliun di semester I-2015. Periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 135,62 triliun.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaVolume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi pun meningkat 15,59 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan aset BTN Syariah tersebut juga mencatatkan rekam jejak yang cemerlang.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaSelama beberapa tahun terakhir, APBN disiapkan sebagai shock absorber untuk menjaga perlindungan ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya