Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selisih Harga BBM & Elpiji Subsidi Belum Diterima, Laba Pertamina Hanya USD 753 Juta

Selisih Harga BBM & Elpiji Subsidi Belum Diterima, Laba Pertamina Hanya USD 753 Juta Pertamina. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba USD 753 juta di kuartal III-2019. Meski demikian, Pertamina berharap pemerintah segera membayar kompensasi penyaluran Bahan Bakar Minyak(BBM) dan elpiji bersubsidi untuk mendongkrak laba tersebut.

Direktur Keuangan Pertamina, Pahala Mansyuri mengatakan, pencapaian laba tersebut lebih tinggi jika dibandingkan laba bersih pada semester pertama 2019 sebesar USD 660 juta.

‎"Kuartal III laba kita kurang lebih USD 753 juta," kata Pahala di Jakarta, Kamis (7/11).

Menurut Pahala, capaian laba tersebut bisa lebih tinggi, jika pemerintah membayar kompensasi penyaluran ‎BBM dan elpiji bersubsidi atas selisih harga jual yang di bawah harga beli sebesar USD 1 miliar. Dengan begitu potensi pendapatan Pertamina bisa bertambah menjadi USD 1,7 miliar.

"Jadi kurang lebih ya kita dikisaran USD 1,7 miliar kalau termasuk potensi pendapatan dari kompensasi," tuturnya.

Namun pembayaran kompensasi penyaluran ‎BBM dan elpiji bersubsidi atas selisih harga jual yang di bawah harga beli harus menunggu audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Keputusan Menteri Keuangan.

‎"Tapi kan biasanya memang kompensasi harus menunggu adanya audit BPK dan keputusan Menteri Keuangan. Kalau tidak termasuk itu kurang lebih US$ 753 juta," tandasnya.

Pertamina Ingin Kuasai Saham TPPI

PT Pertamina (Persero) mengincar saham PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) agar menjadi pemilik mayoritas. Sementara pemerintah sedang merencanakan operator fasilitas petrokimia tersebut untuk dijadikan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Corporate Secretary Pertamina, Tajudin Noor mengatakan, Pertamina melihat TPPI memiliki prospek yang baik, sebab saat ini industri dalam negeri masih impor untuk memenuhi produk petrokimianya. Sehingga perlu sentuhan lebih baik untuk dioptimalkan. Sebab itu, perusahaan energi plat merah tersebut ingin menjadi pemilik saham mayoritas agar bisa berperan lebih besar dalam pengembangan fasilitas petrokimia tersebut."karena memang yang punya kompetensi Pertamina di indonesia kita tahu petrokimia masih banyak sekali kita impor," kata Tajudin, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (6/11).

Saat ini Pertamina memiliki saham 48 persen di TPPI, dia menyebut ada beberapa pilihan untuk menambah kepemilikan saham pada anak usaha PT Tuban Petrochemical Industries (TPI) atau Tuban Petro tersebut. Adapun skenario adalah mengakuisisi saham TPI di TPPI atau pemilik saham lain di TPPI.

"Beberapa skenario ini kan masih dalam pembahasan departemen keuangan selaku pemegang saham, sama BUMN juga," tuturnya.

Tajudin mengungkapkan, Pertamina sudah menyiapkan dana untuk menambah kepemilikan saham di TPPI, namun tidak menyebutkan jumlahnya. Dia berharap, pemerintah memutuskan skema akuisisi pada akhir 2019.

"Mudah-mudahan sudah ketemu skema terbaiknya karena ini kan bicara pemerintah dan Pertamina juga," tandasnya.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.

Baca Selengkapnya
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini

Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Pertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini

Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.

Baca Selengkapnya
Kabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini
Kabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini

Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali

Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.

Baca Selengkapnya