Selain Bali dan Suramadu, Ambon juga punya jalan di atas laut

Merdeka.com - Bulan depan, Jasa Marga akan melakukan uji kelaikan jalan tol di atas laut Bali. Jalan tol sepanjang 12,7 kilometer yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini disebut-sebut sebagai jalan tol yang canggih karena dibangun di atas laut hanya dalam waktu singkat.

Direktorat Jenderal Bina Marga menuturkan, proyek jalan tol di atas laut yang menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa tidak dapat diadopsi dengan jembatan tol lainnya. Sebab, lahan di Bali sebagian besar berupa lautan dan pantai sehingga mempunyai dasar tanah yang lebih keras.

"Jalan tol di Bali itu lahannya lebih sedikit dan fisiknya baru sehingga cepat diselesaikan, berbeda dengan jalan tol lainnya yang membutuhkan lahan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan," ujarnya Dirjen Bina Marga, Djoko Murjanto saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), Jakarta, Jumat (14/6).

Namun, jalan tol di atas laut tidak hanya dimiliki oleh Bali dan Jembatan Suramadu saja. Ada satu lagi jembatan atau jalan yang dibangun di atas laut. Pemerintah tengah mengerjakan proyek jembatan merah putih di Ambon yang ditargetkan rampung Oktober tahun depan.

Kesamaan jembatan merah putih dengan jalan tol Nusa Dua-Benoa adalah lahannya minim, sehingga harus dibangun di atas laut. "Walaupun kedua mempunyai traffic yang sangat tinggi namun kedua kawasan tersebut lahannya sedikit. Biaya pembangunan jalannya jadi lebih mahal dibanding pembangunan jalan tol lainnya," jelasnya.

Jembatan Merah Putih merupakan jembatan yang membentang di Teluk Dalam Pulau Ambon. Jembatan ini menghubungkan antara kecamatan pada sisi utara dan kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan. Panjangnya mencapai 1.060 meter. Pembangunan jembatan ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 769 miliar. Namun, untuk pembebasan lahannya menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 25 miliar.

Sedangkan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa merupakan proyek yang disebut-sebut layak mendapat apresiasi lantaran merupakan jalan tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas laut dengan panjang sekitar 12,7 km, di mana 10 km berada di atas laut. Panjang jembatan tol di Bali ini hampir sama dengan Penang Bridge di Malaysia yang panjangnya mencapai 13,5 km, atau Union Bridge sepanjang 12,9 km di Kanada.

Desain dan konstruksinya sepenuhnya dikerjakan anak bangsa dan dapat diselesaikan hanya dalam kurun waktu 14 bulan. Investasi jalan tol ini mencapai Rp 2,4 triliun. Dana tersebut menggunakan dana internal perusahaan dan sumber pembiayaan dalam negeri dengan komposisi 30 persen dana perusahaan dan 70 persen dari pinjaman sindikasi perbankan dalam negeri. Adapun proyek ini dikerjakan oleh 3 kontraktor BUMN, yaitu Waskita Karya, Hutama Karya, dan Adhi karya.