Sebut Jokowi populer, Sofyan Djalil yakin krisis 98 tak terulang
Merdeka.com - Saat ini, rupiah menembus level Rp 12.700 per USD. Disebut-sebut, nilai ini terendah sejak krisis 1998. Meski terus anjlok pemerintah tidak khawatir krisis 1998 bakal terulang kembali.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menuturkan, saat 1998 Indonesia dilanda krisis hebat, bersamaan antara krisis ekonomi dengan politik. "Jadi pada terjadi krisis politik pada saat itu ditambah lagi krisis yang terjadi di Asia," ujar Sofyan di kantornya, Senin (15/12).
Kondisi 1998, kata Sofyan, berbeda dibanding saat ini. Dia mengklaim, secara umum ekonomi Indonesia bagus, politik pun dinilai aman dari gonjang ganjing. Sofyan bahkan memuji presiden dan kebijakan pemerintah.
"Presiden kita luar biasa populernya. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan luar biasa bagusnya," katanya.
Terkait kebijakan jangka pendek untuk menyikapi pelemahan Rupiah, pemerintah bakal mendorong kinerja ekspor. "Dengan melemahnya rupiah, ekspor itu langsung meningkat. Tapi kan kalau komoditas, harganya lagi jatuh," ungkapnya.
Di sisi lain, untuk menghindari dampak pelemahan Rupiah, perlunya mengurangi komoditas impor. "Nanti kita lihat lagi bagaimana mengurangi impor yang tidak dibutuhkan, yang kurang dibutuhkan. Sehingga dengan demikian keperluan kita untuk dolar bisa berkurang," tutup dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan koalisi akan tetap solid berada pada garis perubahan.
Baca Selengkapnya