Sebelum beroperasi, pabrik semen sudah libatkan 6.000 warga Rembang
Merdeka.com - Ratusan warga Rembang mendukung beroperasinya pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Aksi dukungan ini penting dilakukan seiring adanya ulah segelintir oknum yang mengaku sebagai warga Rembang dan menolak keberadaan pabrik semen.
Penolakan tersebut sangat tidak beralasan dan tak lagi memiliki landasan hukum karena pemerintah melalui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah menerbitkan izin lingkungan yang baru terkait kinerja operasional pabrik semen di Rembang.
"Izin (lingkungan) sudah diterbitkan oleh Pak Gubernur (Jawa Tengah). Semua syarat seperti pembangunan embung, dana CSR (corporate social responsibility) dan sebagainya juga sudah dipenuhi. Semua masyarakat juga sudah merasakan manfaatnya," ujar perwakilan warga Rembang, Sabar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/3).
Menurutnya, saat ini pabrik belum beroperasi, masyarakat Kota Rembang telah merasakan beragam keuntungan dari sisi ekonomi dari keberadaan pabrik. Tak kurang dari 6.000 tenaga kerja dari Rembang dilibatkan di berbagai aktivitas pabrik.
Banyak warung berdiri dan laris manis seiring dengan adanya aktifitas kerja karyawan pabrik. Beragam kegiatan ekonomi juga ikut tumbuh seiring dengan membaiknya pendapatan warga yang sebelum adanya pabrik hanya mengandalkan dari sektor pertanian.
"Sebelum adanya pabrik, warga Rembang setelah musim tanam tidak ada lagi yang bisa dikerjakan. Paling merantau ke luar kota untuk jadi kuli batu. Kerja serabutan untuk sekadar bisa makan. Saya pilih maju dan berkembang dengan adanya pabrik," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik Semen Gresik dinilai berperan dalam meningkatkan atau menghasilkan nilai tambah sumber daya alam strategis.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Tahun Baru 2024, penjual terompet musiman mulai marak di sejumlah kawasan Ibu kota.
Baca Selengkapnya"Gerai ini diperuntukkan untuk mendapatkan kesetaraan bagi para penerima manfaat tanpa melihat kondisi mereka," kata Mensos Risma
Baca SelengkapnyaLaju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen.
Baca Selengkapnya