SBY ingatkan pelaku UKM hati-hati serbu pasar internasional

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk berhati-hati menjual produk mereka keluar negeri.

Salah satu alasannya karena saat ini perdagangan internasional mempunyai kebijakan non tarif barrier di mana mereka bisa menolak produk mana saja dengan alasan tidak ramah lingkungan.

Pelaku usaha UKM diminta untuk menggunakan sistem yang tepat serta menjaga kualitas barang. Tidak hanya pengusaha UKM juga diminta untuk selalu membuat produk ramah lingkungan.

"Pasar luar negeri itu juga penting dan diperlukan kualitas yang terjaga, sistem yang tepat. Diperlukan produk ramah lingkungan," ujar SBY saat membuka pameran produk kreatif di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4).

SBY yakin hampir seluruh pelaku UKM memperhatikan faktor lingkungan. Ini sudah dibuktikan sendiri oleh SBY secara langsung saat peninjauan produksi UKM SBY beberapa waktu lalu.

Meski punya target menyasar pasar internasional, SBY tetap meminta agar produk UKM dan kerajinan tangan memprioritaskan permintaan dalam negeri. Peningkatan kelas menengah Indonesia membuat permintaan produk kerajinan semakin tinggi.

"Terus lakukan dengan tekun dan kreatif ini baik tingkat domestik maupun internasional. Pasar domestik juga memiliki prospek yang baik. Jangan orientasi pasar global, perhatikan kebutuhan dalam negeri," tegasnya.

"Saya angkat topi anak anak kita talenta luar biasa. Saya serukan dan imbauan. Ini tidak ada kaitan dengan pilpres. Agar jajaran pemerintah pusat dan daerah terus bantulah dan dorong UKM usaha pengrajin, kesejahteraan pengrajin kita. Jadikan industri kreatif. Ojo lali tuku loh yo (jangan lupa bei loh ya)," tutup SBY.