Sandiaga Uno Beberkan Kendala Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, masih terdapat kesulitan dan kendala dalam penerapan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Dia menyebut, masih banyak masyarakat yang tidak memiliki handphone serta sulitnya jaringan internet.
"Seperti pengunjung yang tidak memiliki handphone, ketika mau check-in berada di luar radius, jaringan internet pada beberapa tempat tidak support, data vaksin tidak masuk dalam akun PeduliLindungi sehingga hasil scan QR Code menjadi merah," kata Sandiaga dalam keterangan Weekly Press Briefing, di Jakarta, dikutip Antara, Senin (13/12).
Selain itu, masih banyak pengunjung belum memiliki aplikasi PeduliLindungi dan kurangnya kesadaran mengenai pentingnya aplikasi PeduliLindungi. Akibatnya, antrean yang panjang dan pengunjung yang putar balik karena tidak bisa masuk destinasi wisata atau tempat tujuan tertentu yang perlu menggunakan aplikasi tersebut.
"Hal ini mau tidak mau, suka tidak suka, harus dilakukan karena bagaimanapun aplikasi PeduliLindungi sangat penting karena bisa menunjukkan data vaksin, hasil PCR dan Antigen," imbuhnya.
Manfaatnya, pengunjung yang belum vaksin sama sekali akan sangat rentan jika terkena COVID-19 sehingga tidak diizinkan masuk tempat tujuan tertentu. Serta, pengunjung yang memiliki hasil PCR dan Antigen dengan hasil positif COVID-19 juga tidak bisa masuk, dan perlu diamankan karena seharusnya mengisolasi diri.
Selain itu, mengenai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66/2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang terdapat beberapa perubahan, terutama terkait tempat wisata dan pelaku wisata.
Mengenai perayaan Tahun Baru di pusat perbelanjaan dan mall, pembatasan dengan jumlah pengunjung yang sebelumnya tidak melebihi 50 persen, menjadi tidak melebihi 75 persen. Demikian halnya dengan kegiatan makan dan minum di dalam pusat perbelanjaan dan mall yang sebelumnya tidak melebihi 50 persen, menjadi 75 persen.
Dalam Inmendagri terbaru, disebutkan pula tidak ada lagi pembatasan kapasitas maksimal 50 persen pengunjung di bioskop. "Pembatasan jumlah wisatawan di tempat wisata yang sebelumnya 50 persen, menjadi sampai 75 persen," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemunculan internet tak bisa dilepaskan dari keberadaan ancaman nuklir dan perang.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah gencar memperbaiki birokrasi dan pelayanan optimal kepada masyarakat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaMencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaLonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca Selengkapnya