Samudera Indonesia Bentuk Divisi Penelitian Hadapi Perang Dagang AS-China
Merdeka.com - Ketidakpastian dan perang dagang antar China dan Amerika Serikat (AS) menyebabkan kontraksi ekonomi dan perlambatan pertumbuhan volume perdagangan dunia, salah satunya di industri pelayaran dan logistik.
Menghadapi hal tersebut, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) membuat divisi khusus riset bernama Samudera Indonesia Research Initiatives (SIRI) yang telah dibentuk pada November 2018. Tujuannya untuk membantu perusahaan mencapai kinerja yang optimal, didukung kajian dan analisa dengan basis data dan metodologi yang akurat untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan mencapai efisiensi alokasi sumber daya.
"Divisi ini bertindak menjadi think tank yang membantu memberikan masukan kepada manajemen baik insights yang berkaitan dengan aspek makro ekonomi maupun industri," ujar Direktur Pengelola SDMR Bani Maulana Mulia di Jakarta, Rabu (26/6).
Bani menjelaskan, SIRI memiliki beberapa misi seperti memberikan masukan kepada perusahaan tentang segala aspek makro dan mikro yang bisa mempengaruhi kinerja perseroan ke depan.
Selain itu, juga bantu para pengambil keputusan untuk bisa lebih memahami tren dan siklus bisnis dalam industri pelayaran dan logistik. Hal ini berkaitan dengan pergerakan perekonomian dunia, harga komoditas serta variabeI-variabel makro ekonomi, fiskal dan moneter.
"SIRI juga membantu perusahaan untuk melihat dampak dari emerging technologies di masa mendatang terhadap sektor logistik dan transportasi," sambung Bani.
Dalam pembahasan divisi, perang dagang China-AS memiliki dampak terhadap perekonomian global. Sehingga volume perdagangan ekspor-impor di sektor pelayaran juga terpengaruh terhadap adanya trade war ini.
"Jadi kita hati-hati, konservatif terhadap jalannya industri kita. Ekspansi harus dilaksanakan dengan selektif, dan dilihat case by case," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengatakan bahwa sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Baca Selengkapnya