Sambangi Pasar Kramat Jati, Djarot klaim harga bawang putih turun
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat memantau pasokan serta harga pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/6). Usai melakukan pengecekan, Djarot mengklaim semua harga relatif stabil, kecuali bawang putih yang tengah mengalami penurunan.
"Kita cek harga relatif stabil, turun untuk bawang putih. Justru beberapa daerah saya dapat info dari Pak Mentan (menteri pertanian) panen raya harga jatuh," kata Djarot, di lokasi, Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/6).
Menurut mantan Wali Kota Blitar itu, turunya harga secara drastis membuat petani merugi. Sebab itu, dia merasa perlu membangun Control Atmosfer Storage (CAS) untuk menstabilisasi harga secara murah serta wajar bagi para petani.
"Makanya kita dorong bangun seperti Kramat Jati mesin teknologi Control Atmosfer Storage (CAS). Supaya ketika musim panen raya, pemerintah bisa ambil dengan harga acuan dan petani tidak rugi. Ini peran kita stabilisasi harga. Bukan sekedar murah, tapi wajar. Sesuai dengan harga acuan supaya petani engga rugi," katanya.
Terkait mesin CAS ini, Djarot mengklaim sudah membangun kerja sama dengan Brebes, Jawa Tengah untuk menyimpan bawang merah. Mesin CAS ini sudah teruji bisa menyimpan bawang selama sebulan dengan tetap segarn
"Kami sudah bangun disini dan kerjasama dengan Brebes, Jawa Tengah, untuk bawang merah tadi sudah kita bongkar karena kebutuhan memang harus ya kita diskusikan, satu bulan masih bagus banget, fresh. Artinya sudah teruji dan ini teknologi dalam negeri. Pak Mentan tadi minta kalau perlu akan mengadakan mesin ini," ungkapnya.
Pria yang sempat mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini sebagai Wakil Gubernur juga mengingatkan untuk tidak hanya membangun ketahanan pangan tetapi juga kedaulatan pangan terutama untuk bawang putih yang hampir 90 persen ekspor dari luar negeri. Sehingga, Indonesia bisa mengkontrol sendiri kebutuhan pangan termasuk bawang putih.
"Saya ingatkan kembali bahwa yang harus dibangun di Indonesia bukan sekedar ketahanan pangan lebih dari itu kita wujudkan kedaulatan pangan. Supaya berdaulat. Bawang merah sudah berdaulat. Kita engga bisa dikontrol lain, bisa kontrol diri sendiri. Bahkan bisa ekspor," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Surabaya, Ganjar Paparkan Stategi 'Sat-Set' untuk Stabilkan Harga Pangan
Ganjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Induk Wonosobo, Ganjar Temukan Harga Bawang Putih Naik dan Ayam Turun
Ganjar berharap menjelang Natal dan Tahun Baru, harga bahan pangan akan stabil.
Baca Selengkapnya3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran
China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Cek Stok Beras di Pasar Johar Karawang, Pasokan Sudah Mendekati Normal
Tambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton perhari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal.
Baca SelengkapnyaBeras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan
Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca Selengkapnya