Saingi Silicon Valley, Alibaba gelontorkan Rp 202,5 T bangun laboratorium di 5 negara
Merdeka.com - Alibaba menggelontorkan sebesar USD 15 miliar atau Rp 202,5 triliun untuk membangun fasilitas penelitian selama tiga tahun di 5 negara, yakni China, Amerika Serikat (AS), Rusia, Israel, dan Singapura.
Investasi tersebut berfokus pada teknologi frontier seperti komputasi kuantum, perangkat yang terhubung (yang disebut Internet of Things), fintech, dan interaksi antara manusia dan mesin.
Seorang analis firma riset IDC, Kitty Fok mengatakan hal ini bertujuan untuk menyaingi dominasi Silicon Valley terkait teknologi masa depan.
"Sangat penting bagi Alibaba untuk terus menciptakan teknologi baru. Perusahaan teknologi AS telah memimpin di masa lalu. Sekarang perusahaan China harus melangkah dalam hal investasi," kata Fok seperti dilansir CNN, Kamis (12/10).
Chief Technology Officer Alibaba, Jeff Zhang menambahkan Alibaba berencana merekrut 100 peneliti untuk melatih laboratorium tersebut. "Kami sekarang mencari para periset berbakat dan terdorong untuk bergabung dalam pencarian teknologi baru," imbuh Zhang.
Selain membangun laboratorium, Alibaba juga telah memperluas belanja online ke area aktivitas lainnya, termasuk toko kelontong, platform pembayaran online dan layanan awan. Ini merupakan diversifikasi usaha dengan berinvestasi di perusahaan start up.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah tawarkan insentif menarik untuk Apple agar mau berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Google dan Amazon memiliki kontrak USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada pemerintah dan militer Israel.
Baca SelengkapnyaPendiri raksasa teknologi Amazon, ternyata memiliki kebiasaan yang unik.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaJeff Bezos sukses mengantongi pendapatan hingga lebih dari USD2 miliar, atau setara Rp31,37 triliun.
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal tujuannya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya