Rupiah Terus Melemah di Tengah Wacana Perpanjangan PPKM Darurat
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ditutup melemah di tengah wacana perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.498 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.483 per USD.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya mengatakan, pergerakan Rupiah hari ini terpengaruh oleh perkembangan domestik.
"Dari domestik Rupiah dipengaruhi oleh sentimen kekhawatiran dari dampak ekonomi PPKM Darurat dan masih belum melandainya tingkat penularan kasus harian Covid-19," ujar Rully.
Di Indonesia, pada Kamis (15/7) jumlah kasus baru Covid-19 mencetak rekor harian baru yaitu 56.757 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.726.803 kasus.
Pemerintah pun berencana memperpanjang implementasi PPKM Darurat hingga enam minggu untuk menekan eskalasi kasus baru Covid-19.
"Selain itu kecenderungan adanya rebound Indeks Dolar karena ada kecenderungan flight to safety karena memburuknya pandemi akibat varian Delta di Asia," kata Rully.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.515 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.498 per USD hingga Rp14.537 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.517 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.503 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca Selengkapnya