Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah terpuruk, pemerintah jangan cuma alasan ekonomi global

Rupiah terpuruk, pemerintah jangan cuma alasan ekonomi global Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh angka Rp 13.100 per USD.

Pemerintah selalu mengatakan, pelemahan Rupiah sebagai dampak kondisi perekonomian dunia. Direktur Eksekutif Mandiri Institute Destry Damayanti sepakat, ekonomi Indonesia memang belum berpengaruh signifikan terhadap pelemahan Rupiah. Namun, kondisi ekonomi global tidak bisa dijadikan alasan melemahnya nilai mata uang.

"Kalau menurut saya kuncinya untuk masalah Rupiah kita, kan Rupiah terpuruk, okelah pengaruh global karena ada tren penguatan dolar. Tapi kalau saya melihat, jangan terlalu menjadikan itu sebagai alasan," ujar dia dalam acara microfinance forum di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (11/3).

Jika pemerintah selalu mengatakan bahwa depresiasi atau pelemahan Rupiah tidak terlalu parah dibanding negara lain, Destry justru punya pandangan sebaliknya.

Depresiasi Rupiah saat ini terlalu dalam dibanding negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand. Jika dihitung dari awal tahun, depresiasi Rupiah diperkirakan mencapai 7 persen.

"Sekarang depresiasi sudah 7 persen maka akan ada penambahan inflasi 0,6 persen. Ini akan memberatkan target pemerintah dan BI untuk capai inflasi sesuai target," kata dia.

Terlepas dari itu, staf ahli menteri BUMN ini sependapat, pelemahan Rupiah yang terjadi saat ini disebabkan supply valuta asing (valas). Permintaan dolar untuk keperluan ekspor dan pembayaran utang luar negeri terus meningkat, sehingga dolar menguat.

Dia mengingatkan dampak pelemahan Rupiah terhadap sektor industri. Terutama karena banyak industri di dalam negeri masih melakukan impor bahan baku.

"Kita impor bahan baku itu besar sekali 76 persen impor kita bahan baku, 17 persen impor kita barang modal. Jadi hal produktif semua impor. Biaya impor akan naik dan akan memukul pengusaha," ucapnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?

10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?

Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya