Rupiah merosot, ekonomi minta BI dan OJK redam kepanikan
Merdeka.com - Ekonom Raden Pardede menilai pelemahan nilai tukar juga dialami banyak negara. Termasuk Indonesia, sore ini, rupiah melemah hingga Rp 12.705 per dolar Amerika Serikat.
Kendati demikian, dia meminta Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama meredam kepanikan pasar.
"Ya kita harus melihat gerakan ke seluruh dunia, yang paling penting tidak ada panik. Oleh karena itu Bank Indonesia dan OJK harus perhatikan keadaan yang dipasar agar tidak ada kepanikan," ujarnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (15/12).
Menurutnya, kedua otoritas itu harus meyakinkan pelaku pasar bahwa pelemahan nilai tukar adalah fenomena global.
"Menurut saya tidak perlu intervensi, hanya menjaga tidak terjadi volatilitas yang sangat tinggi."
Dia mengungkapkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini merupakan terendah sejak Agustus 1998. Pelemahan ini dinilainya sebagai efek dari gejolak perekonomian dunia
"Kita tidak melihat rupiah berdiri sendiri, itu juga harus dibandingkan dengan berbagai mata uang dunia. Kalau kita ambil patokannya Januari atau Desember 2013, rupiah itu terdepresiasi paling kecil, jadi ringgit Malaysia, dolar Singapura, dan yen Jepang melemah lebih jauh," ujarnya.
Penguatan dolar AS disebabkan oleh pemulihan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja terjadi di Negeri Paman Sam.
"Di sisi lain inflasi disana cukup rendah, kenapa? Karena memang harga minyak dunia yang turun sehingga biaya mereka juga turun," ungkapnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaYano meninggalkan kekayaan sebesar USD1,9 miliar setara dengan Rp29,7 Triliun lebih, menurut Indeks Milliarder Bloomberg.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnya