Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Menguat ke Rp15.295/USD Didorong Kebijakan Pemerintah Perluas PSBB

Rupiah Menguat ke Rp15.295/USD Didorong Kebijakan Pemerintah Perluas PSBB Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah masih melanjutkan trend positif terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sampai penutupan perdagangan sore ini, Rabu (29/4). Di kutip Bloomberg mata uang garuda menguat 150 poin ke level Rp15.295 per USD.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dalang utama perkasanya mata uang garuda ialah keputusan pemerintah untuk memperluas aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Indonesia. Imbasnya pelaku pasar spot semakin optimistis dengan kesungguhan pemerintah untuk menekan penyebaran virus berbahaya asal kota Wuhan.

"Meluasnya pemberlakuan PSBB mengindikasikan upaya serius pemerintah dalam menyikapi pandemi covid-19. Sehingga pelaku pasar spot kembali bergairah," ujar Ibrahim kepada Merdeka.com, Rabu (29/4).

Dia menjelaskan, keputusan berani yang diambil oleh pemerintah membawa harapan baru bagi upaya untuk menghentikan wabah virus corona yang kian masif di Tanah Air. Imbasnya pelaku pasar spot dalam negeri merespon positif aturan pemerintah tersebut.

Terlebih pemberlakuan PSBB juga diiringi pemberian sanksi berupa ancaman denda administratif maksimal Rp100 juta dan ancaman kurungan penjara hingga satu tahun. Aturan ini sesuai UU No 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan Pasal 93.

"Dalam menangani pandemi virus corona, pemerintah Indonesia memilih menggunakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga daerah yang ingin menerapkan PSBB harus mendapat restu dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan," imbuh dia.

Faktor Eksternal

Di samping itu, faktor eksternal pendorong penguatan nilai tukar Rupiah adalah memburuknya kondisi ekonomi Amerika Serikat akibat penyebaran virus corona yang tidak terkendali di beberapa negara bagian utama. Bahkan, dilaporkan lebih dari 1 juta warga AS telah terpapar virus covid-19.

Kendati demikian, langkah Presiden Donald Trump yang menginginkan adanya pelonggaran ekonomi pada Mei mendatang turut menambah harapan baru akan perbaikan ekonomi di negeri Adidaya. Sebab, pelaku pasar setempat memprediksi PDB triwulanan AS mengalami kontraksi hingga 4 persen.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras

Baca Selengkapnya