Rupiah Menguat ke Rp14.040 per USD Dipengaruhi Kemajuan Vaksin Moderna
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Selasa (17/11). Pagi tadi, Rupiah dibuka di Rp14.053 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.110 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat ke Rp14.040, kemudian melemah ke Rp14.053 per USD. Rupiah pun bergerak stagnan hingga akhirnya menguat lagi. Saat ini, Rupiah stagnan di Rp14.045 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpeluang menguat seiring pasar yang merespon positif kemajuan pengembangan vaksin COVID-19 dari Moderna Inc.
"Rupiah berpotensi menguat lagi hari ini dengan sentimen positif baru dari laporan pengembangan vaksin COVID-19 dari Moderna yang menyebutkan hasil pengujiannya menunjukkan efektifitas yang tinggi sebesar 94,5 persen," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (17/11).
Menurutnya, hasil dari Moderna tersebut menambah kepercayaan pasar bahwa vaksin akan segera dirilis dan ekonomi bisa segera pulih. Harga aset-aset berisiko bergerak menguat menanggapi berita itu. Dia memperkirakan hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000 per USD hingga Rp14.150 per USD.
"Selain itu, surplus neraca perdagangan bulan Oktober dan proyeksi pertumbuhan positif ekonomi Indonesia di kuartal keempat oleh BI juga memberikan sentimen positif ke rupiah," ujar Ariston.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya