Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Menguat Dipengaruhi Optimisme Pasar Terhadap Pemulihan Ekonomi

Rupiah Menguat Dipengaruhi Optimisme Pasar Terhadap Pemulihan Ekonomi Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Senin (23/8). Rupiah dibuka di Rp14.428 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.452 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih menguat usai pembukaan ke Rp14.415 per USD. Rupiah kemudian bergerak stagnan hingga akhirnya kembali menguat ke Rp14.408 per USD. Meski begitu, Rupiah melemah tipis dan saat ini berada di Rp14.417 per USD.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah menguat seiring pelaku pasar yang masih optimistis terhadap pemulihan ekonomi global. Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus COVID-19 dan tapering telah menekan aset berisiko dan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar mata uang lainnya pekan lalu.

"Kekhawatiran tersebut kelihatannya masih ada pekan ini. Tapi di pembukaan pasar di awal pekan ini terlihat sentimen pasar lebih positif. Pasar kembali masuk ke aset berisiko memanfaatkan peluang buy on dip (beli saat harga turun)," ujar Ariston dikutip Antara.

Indeks saham Asia pagi ini bergerak positif pada pembukaan perdagangan. Sementara nilai tukar regional juga terlihat menguat terhadap dolar AS.

"Meskipun kondisi ekonomi dibayangi COVID-19, tapi pasar juga terlihat masih optimis terhadap peluang pemulihan ekonomi ke depan. Ini mungkin bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS," kata Ariston.

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 terus menurun di mana pada Minggu (22/8) mencapai 12.408 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,98 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1.030 kasus sehingga totalnya mencapai 126.372 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 24.276 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,55 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 306.760 kasus. Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak menguat ke kisaran Rp14.423 per USD dengan potensi resisten di kisaran Rp14.460 per USD.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya